Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kita Semua Bangsa Religius

23 Juni 2022   02:59 Diperbarui: 24 Juni 2022   12:06 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simbol agama|sumber: alamy.com

KITA SEMUA BANGSA RELIGIUS

penyadaran tentang kesiapaan kita
menjadi amat penting
dalam membangun
sebuah kehidupan bersama

penyadaran tentang kedirian kita
dalam sebuah komunitas
menjadi sangat
urgen
dalam memperkuat kemajemukan

tantangan dan
permasalahan
yang acap mengguncang
kehidupan
dan menghadirkan
turbulensi
berkepanjangan serta
menggoyahkan
pilar-pilar kehidupan
acap membuat banyak orang
melupakan
identitas kesiapaannya

dunia modern
dengan roh sekuler
yang melumuri
kehidupan
harus mendorong kita semua untuk
berjuang terus menampilkan identitas diri

kita ini sejak awal dikenal
sebagai bangsa
yang beragama
bangsa yang berTuhan
bangsa yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa

penyadaran tentang identitas diri
seperti ini
mesti bisa diverifikasi
dalam tindakan
praktis
dan perwujudan moral dalam
kehidupan
keseharian

identitas diri bahwa kita adalah bangsa beragama
mesti tercermin dalam setiap tindakan
dalam hidup
membangsa dan menegara
dalam bidang
ipoleksosbudhankam
termasuk dalam
pesta nasional tahun 2024

kita ini sejatinya bangsa religius
bangsa beragama
bangsa yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa
bangsa kita menganut beragama sebagai bangsa yang majemuk
yang hidup saling menghargai
moral
karakter
perbuatan keseharian
pesta demokrasi secara nasional
tahun 2024
diinspirasi dan berpijak pada identitas diri kita sebagai
bangsa beragama
bagi kami
agama-memiliki roh sakral transendental
kami memuliakan agama-agama
kami takakan pernah mereduksi agama
sebagai alat politik atau
sebagai kendaraan kekuasaan.

Jakarta, 23Juni 2022/pk.1.50
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun