Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Andai Bukan Tuhan

16 Juni 2022   05:22 Diperbarui: 16 Juni 2022   10:31 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola dunia|sumber:vectorstock.com

ANDAI BUKAN TUHAN

andai bukan Tuhan
yang menuntun langkah kita
sudah lama kita terperosok pada jurang yang dalam
dan terjerembab
pada lubang-lubang
kehinaan tanpa
bisa bangkit lagi

andai bukan Tuhan
yang merawat kita
maka sudah lama luka kita
makin besar
takbisa sembuh
di makan infeksi
dan hati yang busuk
Ia merawat dan mengobati luka kita
mengikat lembut dengan verban steril
ditetesi yodium
wow pedihnya

andai bukan Tuhan yang mengembusi napas kehidupan
sudah lama kita tamat
terbujur kaku di tpu
Ia menyiapkan oksigen
ventilator
obat-obat pemusnah covid
hingga kita selamat
sembuh dari covid
ditengah timbunan jenazah di ruang iccu
menanti
petugas membawanya
ke tpu rorotan

Tuhan itu maha baik
Ia mengasihi
tanpa kepentingan citra, kursi, koalisi, reshuffle
atau kepentingan
apapun
Ia mengasihi
karena Allah itu Kasih adanya
eksistensi Allah
hakikat Allah
adalah keberadaan
yang mengasihi
mengasihi yang tulus
mengasihi yang
tanpa pamrih
mengasihi dalam perspektif Allah

andai di awal sejarah
Tuhan tidak repot-repot menciptakan manusia, makhluk, alam semesta
dan seluruh isi bumi
maka bumi pasti sepi sekali
takada kicau burung
takada bunyi tokek
takada lolong anjing
takada lenguh sapi
takada cerita sodom gomorah
takperlu ada air bah
takada corona dan denominasinya
takada cerita ikn
sungai aare
danau luzern yang menawan
yang ada mungkin hanya hamparan debu
maha luas

Tuhan Maha Kuasa
dalam kasihNya
Ia mencipta manusia,makhluk,alam semesta seluruh isi bumi
maka umat manusia
makhluk termulia yang Ia cipta
terpanggil untuk setia merawat bumi ini
merawat cinta kasih diantara umat manusia
di pentas global
takada pilihan lain.

Jakarta, 15 Juni 2022/pk.7.40
Weinata Sairun

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun