Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Gerak Sukacita Para Pemudik

30 April 2022   18:52 Diperbarui: 30 April 2022   18:55 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Macet saat mudik | sumber: cermati.com

GERAK SUKACITA PARA PEMUDIK

mudik adalah vokabulari populer
dalam konteks
hari lebaran
mudik bahkan nyaris menjadi
sebuah ritual baru bagi kebanyakan umat
lebaran seakan tak afdol
dan tak sahih
tanpa ada
aktivitas mudik
maka mudik
mesti dikelola dengan sangat piawai oleh pemerintah
agar tidak menimbulkan
dampak politik ditengah rencana  pergantian  pimpinan daerah
beberapa waktu mendatang

mudik tahun ini
sangat ramai
sebab tahun lalu mudik ditiadakan
karena dihadang pandemi

tahun ini aktivitas mudik
bahkan sudah dimulai
seminggu sesudah puasa ramadan dimulai
rindu kampung halaman yang
serasa menggelora
kondisi teknis praktis yang dihadapi
memicu percepatan pelaksanaan mudik

para pemudik nampak sangat bersukacita
semua kelelahan dan derita dalam merengkuh kehidupan
seluruhnya tenggelam dalam sukacita
yang tergambar jelas pada wajah mereka

mereka yang
menggunakan mobil
bemo
bis
kapal laut
pesawat udara
semua menampilkan wajah penuh kebahagiaan
siapapun mereka
yang melaksanakan
aktivitas mudik itu
mereka semua adalah figur-figur yang
sangat mencintai kampung halaman
yang mengasihi orangtua dan seluruh keluarga besar
sosok-sosok yang tetap menghargai dan berakar pada tradisi kultural yang mereka miliki

kita wajib mendoakan agar perjalanan mudik umat aman dan lancar
agar melalui aktivitas mudik
mereka mengalami pencerahan dan
memperoleh
spirit baru
dalam meningkatkan tugas pelayanan.

Jakarta, 29April 2022/pk.7.50
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun