Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Menghitung-hitung Utang

30 Desember 2021   22:20 Diperbarui: 30 Desember 2021   22:22 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin hitung |sumber: freepik.com

MENGHITUNG
HITUNG HUTANG

kehidupan buruh tani
yang amat tergantung pada iklim
cuaca
derajat keasaman tanah
ketersediaan pupuk
bibit unggul atau standar
penuh cerita pilu dan melo
belum lagi karakter bos
yang seperti juragan
atau tuan tanah
amat berpengaruh pada ritme hidup sang buruh tani

kehidupan buruh tani
terhimpit hutang
karena upah yang mereka terima
untuk makan standarpun
jauh dari cukup
menu mereka taklepas dari dedaunan
sayur bening
dan sambal
serta sekali sekali ada juga ikan
anak-anak mereka yang masih sekolah kadang takkuat lagip berjalan kaki
menuju gedung sekolah
mereka minus gizi
stamina lemah

menjelang tutup tahun
mereka tidak hanya menghitung hari
tetapi menghitung hutang
hutang yang melilit nasib
membelenggu kehidupan
hutang yang mengoyak kehidupan

nasib buruh tani
takbanyak berubah dari
zaman ke zaman
eksploitasi terselubung
terhadap mereka
takpernah viral dan menjadi trending topik
mereka seakan
pasrah menyerah terhadap nasib mereka

walau hidup mereka dililit hutang
spiritualitas mereka kuat
dan tangguh
mereka percaya
Tuhan mengasihi mereka
dan suatu saat mereka akan mengalami
hidup penuh sukacita
dalam limpahan
anugerah Tuhan

kehidupan umat manusia
acap dipenuhi hutang
bahkan institusi,
negara juga berhutang
agar negara tetap eksis
menghidupi rakyatnya

ada juga hutang budi
hutang nyawa
hutang untuk ini itu
yang amat beragam dalam kehidupan

menyongsong terbitnya fajar tahun baru
kita takboleh hanya bersibuk menghitung hutang
tapi juga menghitung berkat-berkat Tuhan yang melimpahi bejana kehidupan kita
seluruh umat manusia
walaupun sudah amat jelas
berkat Tuhan
barokah Allah SWT
takpernah bisa dihitung
takbisa dikalkulasi
berkat Tuhan
mengucur dari tingkap-tingkap langit
membuat kita ada dan mengada
sebagaimana kita ada sekarang
diakhir tahun
mari kita sekalian memuji dan memuliakan nama Tuhan
sesuai dengan tuntunan agama kita
masing-masing
Tuhan sangat baik kepada kita
mari kita terus menabur kebaikan
tanpa jeda
tanpa lelah
hingga maut menjemput
hingga maut
merenggut.

Jakarta,30 Desember 2021/pk.10.57
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun