Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hujan Berkat Pagi Hari

28 September 2021   05:14 Diperbarui: 28 September 2021   05:23 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan | Sumber : shutterstock.com

HUJAN BERKAT
PAGI HARI

menjelang rembang pagi
air hujan jatuh menikam bumi
membasahi bumi yang panas
hujan deras melimpah airnya menimpa ranting-ranting kering
gemerisik airnya
bmkg telah mengingatkan
bahwa hujan akan datang
warga mesti paham segala konsekuensinya

hujan selalu menghadirkan pengalaman traumatik
sisa-sisa masalalalu
bahwa hujan mendatangkan banjir
dan banjir mengusung derita tiada akhir
bahkan banjir mengalirkan duka yang pedihperih
karena ada nyawa hilang tergerus air

hujan mesti dimaknai dari banyak angle dan perspektif
hujan menggugat
soal-soal ekologis
tata ruang
zona hijau
pengelolaan dan pemilahan sampah
manajemen tpa bantar gebang
kolaborasi antar pemda
hujan harus juga dilihat dari kacamata teologis
Tuhan menurunkan hujan bagi orang baik dan orang jahat
Tuhan mengasihi seluruh makhluk ciptaanNya
tanpa syarat
ada kartu vaksin
atau tidak
ikut bpjs atau belum
air hujan tetap menjamah mereka
air hujan adalah
berkat surgawi dari Maha Pencipta
bagi kesegenapan makhluk Tuhan

sambut hujan dari Tuhan dengan mazmur syukur
dengan doa
dengan sukacita
jangan dengan komplain apalagi demo
kita semua sudah lelah terengah-engah kehabisan napas
melawan pandemi
menghadapi teroris
menghadapi inkonsistensi dan beragam hipokrisi
mari berdoa agar hujan mencerahkan kehidupan
agar Tuhan tetap peduli pada bumi ciptaanNya
agar kita umat manusia makin meneguhkan persaudaraan sejati yang humanis dan agamawi
makin menguatkan talisilaturahim!

Jakarta 28 September 2021/pk 4.09
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun