Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Esktrim itu Berbeda Jauh Dengan Eskrim

24 September 2021   06:00 Diperbarui: 24 September 2021   06:20 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Es Krim | Sumber : beautynesia.id

EKSTRIM ITU BERBEDA JAUH
DENGAN ESKRIM

kini kita nyaris hidup di zaman ekstrim
zaman yang bukan
biasa
normal dan standar
apalagi zaman
alon-alon yen kelakon
mangan ora mangan sing penting ngumpul
dan banyak lagi
sebutan atau pemeo lainnya

ada begitu banyak pemaknaan kata ekstrim dalam bahasa Indonesia
sesuatu yang berbahaya,
paling keras,
fundamentalis
di manca negara
kita acap mendengar istilah
kaum ekstremis
ekstrim kanan
atau ekstrim kiri
aspek-aspek politik amat kuat
mewarnai penggunaan istilah
dalam konteks dinamika yang terjadi
di manca negara

beberapa waktu belakangan ini
bmkg menyebarkan informasi memperingatkan
masyarakat adanya cuaca ekstrim

cuaca ekstrim
adalah kondisi cuaca yang berada diatas ambang normal
curah hujan lebih
150 mm sehari
cuaca ekstrim itu
bisa menyebabkan
kerugian harta
atau jiwa

cuaca ekstrim yang diinformasikan bmkg
telah terjadi dibeberapa tempat
belum lama ini
ada hujan es
pepohonan bertumbangan

kini kita semua warga bangsa dihari-hari kedepan harus lebih waspada
cuaca ekstrim
termasuk banjir
akan mengepung
kita menjelang akhir tahun
cuaca ekstrim berhubungan dengan perubahan iklim secara mondial
tetapi juga karena kita abai terhadap
soal-soal ekologis

cuaca ekstrim sangat membahayakan kehidupan kita
kita harus menangkalnya
menghadangnya
cuaca ekstrim
jauh berbeda dengan eskrim
kita bisa berfikir kuat menghadang cuaca ekstrim
sambil menikmati
lezatnya eskrim.

Jakarta, 23 September 2021/pk 17.25
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun