Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Gadget Beraroma Maut

5 Juli 2021   00:03 Diperbarui: 5 Juli 2021   00:19 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/s/photos/gadget

GADGET BERAROMA MAUT

lebih seminggu ini
pabila membuka gadget
bulu kuduk
terasa merinding
serasa ada aroma maut
menyembur kuat
wow
menyeramkan
melahirkan pengalaman traumatik

setiap saat mereka yang terpapar virus berlipatganda
rumah sakit penuh sesak takmampu lagi menampung pasien
mereka sementara
harus berada dikursi roda
di salasar rumah sakit, dirusun nawa di tenda-tenda darurat
di rs lapangan
di gedung-gedung
yang didedikasikan
komunitas gereja
dan lembaga keagamaan
semuanya penuh
sesak
tpu,puskesmas,
memori-memori
di kepala lansia renta
muncrat kepenuhan

gadget baru atau jadoel sering hang
dipenuhi gambar jenazah,san diego hill, krematorium

setiap saat membuka gadget
ada rasa kaget
dan terpepet
seolah maut  siap merenggut

wa,ig,telegram, fb
semuanya menampilkan narasi kematian :
innalilahi, husnul khatimah, requiescat in pace,
pulang ke rumah bapa
turut berdukacita
dan sebagainya

gadget zaman ini
memang menyeramkan
aroma kematian menusuk hidung
mempersulit pernapasan
kita wajib memposisikan gadget sebagai instrumen komunikasi
penebar cinta kasih,empati, solidaritas
bukan promosi
tentang sukses
virus-virus penebar maut!

Jakarta, 4 Juli 2021/pk 15.10

Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun