Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Refleksi Alkitab: Allah Bertindak Memulihkan Hidup Manusia

20 Juni 2021   07:20 Diperbarui: 20 Juni 2021   07:27 460
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://unsplash.com/photos/ykL9xcQP6vM

"Aku akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi mereka dengan sukarela, sebab murka Ku telah surut dari pada mereka". (Hosea 14 : 5)

Umat Israel sebagai umat pilihan Allah acapkali hidup tidak setia kepada Allah. Mereka membangkang dan memberontak terhadap Allah. Hakikat diri sebagai umat pilihan tidak terawat dan terpelihara dengan baik bahkan sebutan sebagai umat pilihan sama sekali tidak tampak dalam kehidupan mereka. 

Ada contradictio in terminis pada sebutan 'umat pilihan' tatkala hidup mereka berlumur dosa dan diwarnai sikap memberontak terhadap Allah. 'Umat pilihan' hanya penamaan, hanya tekstual, dalam hidup konkret, pada tataran operasional Israel tetap saja umat yang menolak Allah. 

Memang penetapan umat Israel sebagai umat pilihan Allah adalah hak prerogatif Allah. Hal itu definitif, tak bisa diganggu gugat. Ia bertindak atas pertimbangan ilahi, berdasar Kasih dan sebab itu penetapan Israel sebagai umat pilihan sah dan legitim.

Keberimanan umat Israel dalam kondisi yang labil, yang berubah-ubah dari saat ke saat. Ada sikap skeptis mereka terhadap Allah, yang bagi mereka absurd, dibanding dengan Baal yang real, yang kasatmata. Itulah sebabnya keberagamaan mereka amat terpengaruh dengan lingkungan sekitar. Umat pilihan acap tergoda untuk ikut menyembah Baal seperti yang dilakukan bangsa-bangsa di sekitar Israel di zaman itu.

Spiritualitas Israel yang amat labil jelas terlihat dalam beberapa episode Perjanjian Lama. Dalam Kitab Hakim-hakim misalnya kita membaca skema yang hampir baku: Israel memberontak kepada Allah-Allah menghukum mereka - Israel bertobat. Dan skema ini hampir terus terulang dalam sejarah umat Israel, yang adalah umat pilihan.

 Harus dicatat bahwa pemberontakan Israel terhadap Allah tidak berarti meniadakan statusnya sebagai umat pilihan. Israel, seperti yang dinyatakan Christopher Wright ahli PL, memiliki beberapa keunikan historis yaitu Pemilihan Abraham, Pembebasan dari Mesir, Perjanjian Sinai dan Pemberian Tanah. Israel jatuh bangun dalam mengikuti Allah yang telah menetapkan mereka sebagai umat pilihan.

Kehidupan umat Israel di zaman Hosea memberi gambaran bagaimana sebenarnya status umat pilihan itu mendapat implementasi. Nabi Hosea yang melayani lk abad VII di Israel Utara menampilkan tentang Allah yang setia dan mengasihi, walaupun umat hidup membelakangi Allah. Allah yang setia mengasihi umat yang tidak setia! Fasal 14 ini menunjukkan betapa Allah mengasihi umatNya walau mereka memberontak dan melawan Allah. Kata-kata Allah yang keras seperti terdapat pada Fasal 5 : 3-4, Israel telah berzinah, menajiskan diri tidak lagi muncul dalam Fasal 14 ini. Fasal 14 : 5 merupakan pencerminan Allah yang penuh kasih: Ia akan memulihkan mereka dari penyelewengan, Aku akan mengasihi, murkaku telah surut dari mereka adalah Firman Allah yang indah, prospektif dan perspektif yang memberi harapan baru bagi Israel.

Israel akan mengalami kasih Allah, tidak lagi mengalami murka Allah apabila mereka "bertobat, menyesal," karena mereka telah tergelincir. Penyesalan dan pertobatan adalah 2 kata kunci penting untuk menghirup udara baru, udara segar bersama Allah.

Umat Kristiani hidup dalam peradaban modern, dalam sebuah dunia yang biasa disebut "come of age". Semua sudah tersedia didepan mata, tanpa mesti berkeringat. Apalagi di era digital. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun