Mohon tunggu...
Weinata Sairin
Weinata Sairin Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Teologi dan Aktivis Dialog Kerukunan

Belajar Teologia secara mendalam dan menjadi Pendeta, serta sangat intens menjadi aktivis dialog kerukunan umat beragama

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hujan Penuh Harapan

19 Juni 2021   09:50 Diperbarui: 19 Juni 2021   09:59 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.shutterstock.com/video/clip-17108542-happy-wet-worker-man-enjoy-heavy-rain

HUJAN PENUH HARAPAN

senja dengan langit kuning
tiba-tiba saja berubah cepat menjadi gelap pekat
dan hujan lebat
tercurah membasahi bumi
ada angin kencang
menggoyang pepohonan
air hujan mengaliri
dahan dan ranting pohon
ada juga rasa dingin menerpa tubuh rapuh
dan lusuh

hujan sore-sore
adalah hujan yang mengalirkan harapan dan berkat
harapan bagi banyak pasien yang masih berdesakan berbalut cemas
di koridor-koridor
rumah sakit darurat
harapan bagi rakyat yang terpapar corona varian baru
di berbagai wilayah negeri
harapan bagi
banyak orang yang
dililit penyakit dan kemiskinan
akibat pandemi

ucapkanlah syukur
atas hujan yang mengucur dari langit kelabu
Tuhan mahatahu
kebutuhan anak-anakNya
hujan yang turun
pada saat apapun
adalah berkat dan harapan
agar manusia tidak terbelenggu
pada pesimisme
yang menghunjam
dalam
yang mencabikcabik
kedirian manusia.
Jakarta, 18 Juni 2021/18.18
Weinata Sairin

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun