Saya yakin dinegara manapun, masalah kebotakan dan menipisnya rambut jadi masalah yang sensitif. Begitupun di Jepang. Kita sama sekali tidak berani menanyakan bahkan membuat lelucon mengenai hal ini. Contohnya, bapak mertua saya yang saya panggil Otousan (ayah) yang memang kepalanya sudah tidak ada rambutnya, terkadang sambil bergurau kepada anak sulung saya (ketika itu masih TK) untuk selalu menjaga rambutnya dan menyarankan untuk banyak  makan hijiki (sejenis rumput laut berwarna coklat/hitam) dan wakame (rumput laut). ( ada anggapan di Jepang, Memakan Hijiki dan Wakame bisa membuat rambut tumbuh menjadi banyak) Jadilah anak saya, jatuh kasihan pada kakeknya, karena terlihat begitu sedih rambutnya sudah tidak tumbuh lagi. Suatu sore, saya mengajak anak-anak main ke Taman dekat rumah. Saat itu banyak orang dewasa juga yang mengasuh anak-anaknya. Kebetulan saat main perosotan, ada juga seorang bapak muda dengan anak perempuan sepantaran Hiro sedang main juga. Tapi sisulung kok sepertinya sedang fokus pada bapak muda itu. "Duh kok saya ada feeling yang nggak enak, ketika saya lihat penampakan si bapak itu, jangan-jangaaaannn......" Dan benar saja!! Si sulung langsung tunjuk bapak muda itu, sambil berteriak kencang! "Ma, lihat om itu rambutnya gak ada, kasihan ya! Pasti waktu kecil gak makan wakame deh!" Mama : #%€¥&@ (Badan menjadi limbung dan terasa berat seakan ingin nyubles perut bumi) Salam Hangat,wk Tulisan sebelumnya: http://kesehatan.kompasiana.com/ibu-dan-anak/2013/12/12/celoteh-krucil--618704.html Image: http://conberto.blogspot.jp/2013/04/9-fakta-tentang-orang-botak.html?m=1
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI