Iya, merekalah akan mengalami gangguan jiwa akibat depresi karena tekanan-tekanan hidup yang mereka tidak mampu memecahkannya, bahkan untuk bercerita ke orang lain pun mereka masih enggan dan malu, enggan dalam arti mereka sangat tidak ingin membebani masalahnya kepada orang lain, dan alasan lain adalah malu, karena merasa dirinya tidak mampu dan sanggup untuk berdikari.
Yang sangat tragis adalah apabila depresi ini tidak tertanggulangi secara cepat, mengakibatkan penderita untuk melakukan tindakan bunuh diri.
Yang menjadi masalah adalah bagaimana kita bisa mengetahui bahwa individu tersebut terkena penyakit ini dan bagaimana kita bisa menolongnya, sedangkan kita saja tidak tahu dia mengalami utsubyou, atau bahkan malah penderita ini berusaha menutupi dan semakin menjauh dari kita.
Memang benar, seperti contohnya diri saya sendiri yang tidak sadar bahwa teman saya mengidap utsubyou, dan saya pun baru tahu ketika dia sudah mulai pulih karena meminum obat dan menjalani terapi di RS.
Karena memang dapat dikatakan bahwa penderita utsubyou akan menarik diri dan tiba-tiba menghilang dari kita. Sehingga banyak yang tidak sadar bahwa dalam lingkungan dekat kita ada yang menderita utsubyou ini.
Seperti diceritakan oleh teman saya yang pernah menderita utsubyou ini, saat dia memutuskan untuk menjauh dari teman-temanya, adalah  masa-masa yang sangat suram, tidak ada semangat hidup, kehidupan rumah tangga nya yang semakin tidak teratur, berusaha menjauh dari teman-temannya, baik untuk menjawab pesan singkat pun enggan sama sekali. Sepertinya ingin menarik diri karena merasa dirinya tidak punya teman dan hanya seorang diri di dunia ini. Dan saat itu dia merasa sudah tidak ada harapan lagi untuk hidup.
Utsubyou adalah penyakit jiwa, mental-nya lah yang memang harus kita sembuhkan, bukan melalui obat dan vitamin tapi pendekatan-pendekatan secara sosial lah yang paling tepat untuk bisa segera si penderita pulih, seperti mengajak ngobrol, memberikan semangat hidup dengan mengatakan GANBARE!!
Juga dengan  memotivasi mereka untuk kembali `hidup` dan memberi keyakinan bahwa tidak ada kata terlambat untuk sembuh dan kembali ke dalam lingkungan masyarakat lagi, karena biasanya penderita akan kehilangan percaya diri, tidak adanya gairah hidup, dan terus berfikiran buruk dan negatif yang mengakibatkan semakin tidak beraninya penderita untuk masuk kembali ke kehidupan sosialnya.
Dan yang terpenting adalah tentu saja peranan masyarakat seperti teman-teman dilingkungan rumahnya dan keluarga, apabila ada yang melihat gejala-gejala ini, sebaiknyalah kita memberikan perhatian penuh dan tetap terus mengingatkan bahwa dia tidak sendiri !!
Bagi saya ini merupakan pembelajaran hidup yang sangat penting, bahwa setangguh-tangguhnya manusia, mereka memiliki keterbatasan walaupun dia telah berusaha sekuat tenaga, apabila sudah pada titik tidak bisa, bukanlah sesuatu yang akan memberatkan orang lain juga bukan pula sesuatu yang memalukan untuk meminta pertolongan dari orang lain.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI