Rumah susun atau DANCHI disebutnya kalau di Jepang. Rumah yang dibangun atas subsidi pemerintah. Pembangunan Danchi ini dilatarbelakangi oleh terpuruknya Jepang setelah Perang Dunia ke-2, Jepang mengalami kesulitan bahan pangan dan tempat tinggal. Untuk menanggulangi masalah tempat tinggal ini, pemerintah Jepang membangun banyak Rumah Susun atau Danchi di daerah perkotaan. Karena saat itu Jepang dalam masa yang sulit, pembangunan Danchi sangat membantu bagi masyarakat. Meningkatnya jumlah permintaan masayarakat untuk tinggal di Danchi ini, maka sejak tahun 1950-1970-an pemerintah membangun banyak  Danchi dan era itu disebut dengan Danchi Booming. Saya jadi teringat ketika memutuskan untuk pindah ke Jepang. Karena saat itu kami belum mempunyai tempat tinggal, kami memutuskan untuk tinggal di rumah mertua di Daerah Chiba untuk sementara. Sekalian juga saya ingin  terlebih dahulu  membiasakan budaya dan tatacara hidup di sini.  Dan akhirnya tepat satu tahun tinggal bareng dengan mertua, kami memutuskan untuk pisah rumah, karena ingin mandiri dan mencoba untuk menerapkan ajaran yang telah diberikan oleh ibu mertua saya. Tentu saja, pertama yang dipikirkan adalah dimana kami akan tinggal nanti. Dan walaupun kami pada akhirnya memutuskan membeli rumah dengan sistem BTN (Bayar Tapi Nyicil) selama 35 tahun(lama bgt ya! ), tapi ketika itu kami pernah punya rencana untuk tinggal di Rumah Susun atau Danchi. Beberapa poin pertimbangan dan alasan kami memilih untuk tinggal di Danchi saat itu, yaitu : 1.Murah harganya, Harga sewa ataupun apabila kita berniat membelinya, harganya cukup murah apabila dibandingkan dengan harga mansion bekas. Sewa Danchi di sekitar rumah saya, dengan ukuran luas rumah 30m2 sekitar 30ribu yen (3juta rupiah) dan uk 53m2 sekitar 60ribu yen (6juta rupiah)per bulannya. Bagi yang mempunya uang tunai bisa juga untuk membelinya, dan harganya tergantung dari umur bangunan, ada tidaknya elevator, serta daerah(Tokyo/luar Tokyo). Untuk tata letak dalam rumah Jepang biasanya menggunakan istilah 1K(one Room), DK (Dining Kitchen), LDK(Living Dining Kitchen), contohnya, di jual rumah 2LDK(mempunya 2 kamar, serta Living,Dining dan Kitchen), semakin banyak tercantum jumlah room-nya, harga pun akan lebih mahal. 2.Bangunan tua tapi masih bersih Walaupun sudah berumur puluhan tahun, tetap ada pengurus Danchi, dan ada tugas piket yang diemban para penghuninya. Tidak perlu khawatir tentang kebersihan, untuk sampah sebenarnya bukan hanya di danchi saja tapi seluruh Jepang, pengklasifikasi sampah dan jadwal pembunganan sampah sudah diatur oleh pemerintah kota masing-masing. 3.Tempat strategis, Biasanya lokasi tidak jauh dari stasiun kereta api, dan dekat jalan besar/utama. Keadaan kota jaman dahulu yang masih belum senjlimet sekarang, lahan pun masih banyak yang kosong, belum banyak mansion dan rumah yang dibangun, memudahkaan pemerintah untuk membangun perumahan sesuai dengan perencanaan kota yang telah dirancang. Dan akhirnya terlihatlah dengan jelas kalau sekarang rumah susun itu berada pada daerah strategis. Beda sekali dengan rumah-rumah yang dibangun jaman sekarang, rumah yang letaknya jauh dan mlipir kota saja harganya selangit, apalagi yang tengah kota dan strategis, bisa dua kali lipat. 4.Ada taman/tempat bermain anak dalam area Danchi Wah ini penting sekali buat saya dan anak-anak saya yang masih cilik saat itu, taman yang ada dalam komplek perumahan memudahkan untuk mengawasi anak-anak saat bermain, apalagi ditambah sekitaran Danchi yang begitu asri, kebetulan Danchi di dekat rumah saya, disepanjang jalan trotoarnya, ditumbuhi pohon Sakura, dan setiap musim semi selalu diadakan Matsuri(Festival) sambil melakukan hanami (kebiasaan masyarakat Jepang menikmati keindahan bunga Sakura, sambil duduk-duduk bersama keluarga/teman dibawah pohon Sakura). 5.Dekat pusat perbelanjaan. Perencanaan pembangunan rumah, yang dihuni oleh banyak orang, mengharuskan  pemerintah untuk memikirkan juga pembangunan pusat perbelanjaan, seperti supermarket, dll. Terlihat sekarang di sekitaran wilayah Danchi banyak berdiri supermarket dan tempat-tempat belanja kebutuhan sehari-hari. Mungkin poin-poin diatas inilah yang membuat saya berfikir apabila tidak bisa menemukan rumah yang murah meriah, maka pilihan tinggal di danchi adalah pilihan yang tepat bagi kami. Dan bagi teman-teman yang ingin melanjutkan studi di Jepang, ini bisa jadi pilihan yang hemat untuk pengeluaran biaya tempat tinggal sementara. Tidak perlu takut rumahnya roboh karena tua dan tak terurus. Pemerintah Jepang cukup ketat dan disiplin untuk urusan bangunan layak tinggal, apalagi Jepang paling sering di goyang gempa dan angin taifun, tentu Pemerintah juga sudah mempunya batasan sampai dalam jangka waktu berapa tahun lagi Danchi ini akan di hancurkan. Dan sebelum dihancurkan pun pemerintah tidak semena-mena kok, pasti ada pengumuman langsung kepada para tenant/penghuni Danchi jauh-jauh hari. Sekian dulu, trims sudah membacanya. Salam Hangat dari Jupun. weedy Foto:wikipedia
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI