Mohon tunggu...
Wayudin
Wayudin Mohon Tunggu... Guru - Pengabdian tiada henti

Seorang guru SMP swasta di kota Medan,tertarik dengan fenomena kehidupan masyarakat dan tak ragu untuk menyuarakan pendapatnya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

(Dari) Indonesia Bisa Menjadi Indonesia Terserah?

19 Mei 2020   17:16 Diperbarui: 19 Mei 2020   17:12 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sebagian masyarakat yang menikmati bahagianya membentuk keramaian harusnya juga melihat kepada masyarakat lain yang saat ini tetap harus terkurung di rumah sakit dalam menangani pasien, yaktu para tenaga kesehatan. Mereka tentu juga ingin merayakan lebaran sama seperti kita dan  mereka sebenarnya juga ingin berkumpul di keramaian. 

Namun tuntutan profesi tidak mengizinkan sehingga mereka harus bertahan dalam perang melawan pandemi ini. Bisa jadi mereka malah sedang merasa cemas karena memikirkan akankah mereka turut terjangkit virus corona ini. Bayangkan saja jika para tenaga medis ini turut bersikap apatis layaknya masyarakat yang sedang asyik berkerumun, apa yang akan terjadi pada bangsa ini?

Para tenaga medis ini bukanlah sedang mengisi ceret yang bocor apalagi menggarami lautan, alias melakukan pekerjaan yang sia-sia. Merawat pasien sakit memanglah tugas utama mereka, namun mereka juga kehidupan yang harus dijalani. 

Tidak adil rasanya bila kehidupan pribadi mereka terenggut akibat keegoisan sebagian masyarakat yang masih memikirkan baju baru, bahkan jalan-jalan kala Lebaran nanti. 

Beban dan tanggung jawab untuk mengentaskan Covid-19 harusnya kita pikul bersama. Kita mencegah penularan melalui pola hidup sehat dan mengikuti anjuran pemerintah, sedangkan mereka bertugas untuk menyembuhkan masyarakat yang terinfeksi. 

Tanpa adanya kerja sama, tentu akan sulit untuk menuntaskan penyebaran wabah ini dari Indonesia dan kehidupan normal ataupun new normal sekalipun akan sulit tercapai.

Dalam situasi seperti ini, tidak ada salahnya bila kita merayakan Lebaran secara sederhana sebagai wujud simpati dan empati kita. Bukankah Lebaran itu menunjukkan kemenangan diri kita dalam mengendalikan hawa nafsu? Mari kita bersama-sama berdoa agar Lebaran tahun ini menjadi lebih istimewa dengan memenangkan perang melawan pandemi ini. bersama, kita pasti bisa. Indonesia Bisa. Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun