Sasaran Non-Teknis (Luar Lapangan)
Manajemen dan pemilik klub/tim: dalam banyak kasus, manipulasi skor terjadi bukan demi keuntungan taruhan luar, tetapi demi kepentingan bisnis klub itu sendiri.
Misalnya, mengatur hasil untuk menghindari degradasi atau memanipulasi nilai transfer pemain. Kasus Calciopoli di Italia adalah contoh utama di mana manajemen terlibat langsung dalam pengaturan wasit.
Jaringan judi global (mafia), ini adalah inti dari masalah. Jaringan ini menggunakan uang sebagai daya ungkit, menyasar pemain/pelatih/tim yang terhimpit ekonomi atau bahkan menggunakan ancaman fisik dan pemerasan untuk memaksa individu bertindak sesuai skema taruhan.
Membaca Pola Skema Terselubung
Pola-pola ini sering berulang dalam kasus match fixing yang sudah terungkap:
Pola skor tepat (correct score) yang tidak logis: mafia judi sering bertaruh pada skor spesifik (misalnya, 3-2 atau 4-1) karena odds-nya besar. Jika sebuah tim kebobolan gol-gol mudah untuk mencapai margin skor tertentu, itu dapat memicu kecurigaan.
Aksi underperform saat momen krusial: tim yang dikenal agresif tiba-tiba bermain pasif atau mengurangi intensitas serangan saat mendekati skor yang menguntungkan bandar. Gairah tim seolah mati, tidak menampilkan permaian seharusnya.
Blunder soft dan berulang: terjadi serangkaian kesalahan teknis yang seharusnya tidak dilakukan pemain profesional, seperti passing yang sangat buruk, miss tembakan di depan gawang, atau penjagaan yang sengaja dilonggarkan, semuanya berkontribusi pada hasil akhir yang dikehendaki.
VAR dan Celah yang Masih Terbuka
Meskipun Video Assistant Referee (VAR) sudah ada, namun match fixing belum hilang, mereka beradaptasi menjadi lebih halus dan sulit dideteksi.