Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dramaturgi Pelaut: Melawan Lupa Daratan

25 Agustus 2025   19:34 Diperbarui: 26 Agustus 2025   09:06 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dramaturgi Pelaut: Melawan Lupa Daratan. | Ilustrasu: Gemini

Kapal Pesiar berlayar penuh kilau kemewahan, tawa dansa beriring suara sumbang.
Para pelaut yang berlayar penuh suka cita.
Mereka harus diingatkan bahwa lautan menyimpan badai ombak yang mampu menghantam kapan saja.

Dengan pongah berucap pelayaran ini adalah amanah, memperjuangkan tanjung harapan.
Namun mereka lupa kembali pada jalan setapak, lumpur yang basah,
lupa daratan saat engkau tak ingin berlabuh.

Ketika daratan penuh ladang tanpa hujan, ketika kuning sawah tak kunjung panen.
Saat bapak tua menggadaikan cangkul demi menukar pupuk.
Hingga tak terdengar jerit tangis anak-anaknya, kau tak perduli.

Saat daratan tak lagi jadi sandaran, saat pelaut lupa kembali.
Kami membaca naskah perjalananmu yang tak sama lagi, tentu saja kami bertanya,

apakah kau matikan mercusuar kami?
apakah sekocimu kau jual ditengah lautan sehingga lupa pulang?
apakah kau benar-benar tak ingin kembali ke daratan ini?

Jangan permainkan kapal pesiar kami yang sudah kami bangun dengan darah perjuangan!
jangan retakkan lambung kapal ini!
jangan kau hancurkan harapan kami!

Aku ingatkan engkau,
aku percayakan kapal ini karena engkau pelaut ulung.
Namun pertanyaan jiwamu yang tak boleh kau ingkari,
siapa yang memberimu pesiar ini?
untuk siapa engkau berlayar?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun