Mohon tunggu...
Wawan Ridwan AS
Wawan Ridwan AS Mohon Tunggu... Penacinta

Konsep, Sikap, Action menuju Good Respect.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Komunikasi Publik: Tanggung Jawab Media dan Publik Figur dalam Polemik Sosial

1 April 2025   21:12 Diperbarui: 2 April 2025   21:42 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dinamika Sosial Tokoh, Media dalam Komunikasi Publik (Freepic)

Akhir-akhir ini beranda media sosial penulis sering dibanjiri postingan terutama video pendek. Video cuplikan topik tertentu yang sedang viral dan hangat di masyarakat. Baik dari tokoh yang dikenal, pejabat, maupun selebritas yang secara umum menjadi publik figur.

Ada beberapa cuplikan yang menarik, bagaimana seorang pejabat memberikan pernyataan yang dianggap masyarakat sebagai sebuah pernyataan kurang bijak yang berpotensi memancing polemik baru.

Ataupun pidatonya seorang tokoh yang terlihat tidak menguasai topik, dan berbagai cuplikan lainnya, baik itu terkait politik, olahraga, dunia hiburan dan lainnya. Potongan video seperti ini sering menuai kritik, beragam komentar dan tanggapan.

Momen olahraga seperti sepakbola memunculkan ragam pendapat pro kontra, bahkan saking ingin mendapat banyak tanggapan dan pengunjung, mereka terkadang membuat postingan yang malah memicu perdebatan panjang yang seharusnya tidak perlu muncul.

Di sisi lain banyaknya tayangan podcast pribadi di berbagai platform baik itu terkait olahraga, musik dan lainnya. Setiap ada permasalahan muncul akan memunculkan respon dan berbagai tanggapan pro kontra yang terkesan kurang edukatif, penggiringan opini tertentu, berakibat terkesan menjadi "perang online".

Blunder pernyataan atau pernyataan yang tidak bijak dan subjektif dari publik figur, yang seharusnya menjunjung tinggi integritas dan kompetensi, justru seringkali menjadi pemicu gelombang pro kontra dan memperkeruh suasana, menimbulkan polemik baru.

Pertanyaan mendasar yang muncul adalah apakah seperti ini kebebasan berekspresi, lupa akan etika, integritas dan tanggungjawab moral sosial masyarakat? Apa batas etika yang seharusnya dipegang, bagaimana peran media, apa yang harus diperbaiki untuk meredakan ketegangan dan membangun dialog konstruktif di tengah kekisruhan sosial ini? Penggiringan persepsi terhadap sebuah opini tertentu bisa mengakibatkan kekisruhan sosial.

Eksistensi Publik Figur

Publik figur yang cenderung jadi panutan dan diperhatikan setiap gerak langkahnya, memiliki peran penting dalam membentuk opini masyarakat dan mempengaruhi persepsi publik yang bisa berdampak pada penggiringan opini tertentu serta berakibat padaaksi realitas.

Peran penting seorang publik figur dalam masyarakat disebabkan adanya power atau kekuatan yang sangat besar dalam mempengaruhi masyarakat. Integritas, etika, moral dan tanggungjawab sosial masyarakat menjadi hal yang krusial dalam posisi mereka.

Kepribadian dan integritas publik figur memainkan peran sentral dalam membangun kepercayaan masyarakat terhadap mereka. Sebagai representasi dari nilai-nilai dan norma dalam masyarakat, publik figur dituntut untuk mengedepankan etika dalam tindakan dan perilaku mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun