Memaafkan diyakini dapat membersihkan hati dari penyakit batin terhadap sesama. Beban emosional negatif seperti dendam amarah akan berkurang. Hati bersih akan membawa kedamaian dan ketenangan dalam diri.
5. Memaafkan menambah kemuliaan seseorang.
Memaafkan bukan tanda lemah, justru menunjukkan kekuatan karakter. Tindakan ini membebaskan diri dari beban emosi negatif, memungkinkan kita melangkah maju, kemuliaan seseorang bertambah karena mampu mengalahkan ego dan memilih kedamaian.
6. Orang yang memaafkan juga akan dimaafkan oleh Allah swt
Dalam ajaran Islam, terdapat keyakinan bahwa orang yang bersedia memaafkan kesalahan sesamanya akan mendapatkan balasan serupa dari Allah SWT. Memaafkan adalah tindakan mulia yang mencerminkan ketakwaan dan kasih sayang. Membuka pintu ampunan dari Sang Pencipta untuk diri sendiri
7. Tidak membalas kezaliman orang lain
Membalas kezaliman orang lain mungkin terasa memuaskan sesaat, namun seringkali hanya memperpanjang siklus negatif. Meskipun sulit, justru bisa menjadi langkah awal memutus rantai rasa sakit dan dendam. Memilih untuk memaafkan lebih memberdayakan diri sendiri daripada terus terikat pada kezaliman yang dilakukan orang lain
8. Rasulullah saw tidak pernah melakukan pembelaan terhadap dirinya
Rasulullah SAW, sebagai teladan utama, tidak pernah membela diri atas penghinaan atau tuduhan. Beliau lebih memilih bersabar dan memaafkan, menunjukkan kekuatan karakter luar biasa. Tindakan ini mengajarkan kita mengutamakan pengendalian diri dan pemaafan daripada pembenaran diri.
9. Sesungguhnya balasan itu dari Allah swt
Memaafkan, terutama menjelang Idul Fitri, adalah kunci membersihkan hati. Meskipun sulit, ingatlah bahwa balasan atas kebaikan memaafkan datang dari Allah SWT untu meraih kedamaian keberkahan dari-Nya.