Mohon tunggu...
Waviq Nurkamilah
Waviq Nurkamilah Mohon Tunggu... Mahasiswa Pascasarjana Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada

Saya merupakan lulusan mahasiswa Ilmu Gizi IPB University yang tengah melanjutkan pendidikan S2 di Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada. Saya memiliki minat yang besar terhadap ilmu kesehatan khususnya berkaitan dengan Community Nutrition. Di waktu senggang, saya sangat menikmati me time dengan cafe hoping dan k-pop fangirling.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Beauty and The Beast: Masalah Sampah di Kawasan Kios Bunga

23 September 2025   21:49 Diperbarui: 23 September 2025   21:49 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Both a little scared, Neither one prepared, Beauty and The Beast"

Begitulah penggalan lagu dari soundtrack film Beauty and The Beast yang sangat syahdu. Eits, apakah lirik tersebut hanya menggambarkan sosok Beauty dan Beast dalam film Disney? Nyatanya, lirik di atas juga mendeskripsikan kedua sosok tersohor ini di kehidupan asli yang ada di Yogyakarta, lho! Jika Anda penasaran, wujud mereka bisa ditemui dalam bentuk tumpukan sampah yang menggunung di tengah Kawasan Wisata Perangkai Bunga Segar yang lokasinya kurang dari 1 km dari Plaza Malioboro.

Tipe sampah yang dibuang di kawasan ini merupakan tipe municipal waste yaitu sampah rumah tangga dan sampah yang tidak berbahaya dengan sistem pembuangan sampah di lahan terbuka yang biasa dikenal sebagai open dumps (Gavrilescu et al., 2015; Krmar et al., 2018). Namun, karakteristik open dumps yang dilakukan tanpa kontrol dan perlindungan lingkungan berpotensi besar menyebabkan berbagai jenis kerugian jika dilakukan dalam waktu yang lama (Lindamulla et al., 2022). Dilansir dari hasil wawancara langsung dengan salah satu florist pada 20 September 2025, gunungan sampah yang kurang terkendali telah berlangsung lama bahkan bisa terhitung sejak awal karirnya dalam membangun kios bunga yaitu kurang lebih 18 tahun yang lalu. Beliau menyatakan bahwa sampah-sampah tidak dapat terangkut sepenuhnya karena jumlah armada yang tidak memadai walaupun angkutan sampah datang setiap hari.

Situasi seperti ini tentu memungkinkan warga menjadi rentan penyakit, tetapi beliau menerangkan bahwa tidak ada wabah kesehatan berkaitan dengan sampah sampai saat ini. Meskipun begitu, beliau tetap menyampaikan kekhawatiran akan kemungkinan dampak kesehatan jangka panjang karena masyarakat sekitar memiliki kontak yang sangat dekat dengan sumber penyakit setiap hari. Kekhawatiran tersebut merupakan perasaan yang valid karena banyak penelitian ilmiah telah menunjukkan dampak negatif sampah terhadap kesehatan manusia khususnya bagi orang-orang yang tinggal dekat dengan lokasi pembuangan sampah. Contohnya adalah penyakit kulit, kesulitan bernapas, dan gangguan sistem imun (Hamka et al., 2020; Siddiqua et al., 2022). Selain itu, manajemen sampah yang tidak optimal juga dapat memengaruhi kondisi lingkungan sekitarnya akibat polusi yang dihasilkan sehingga dapat menyebabkan pencemaran air, tanah, dan udara (Wijesekara et al., 2014; Paul et al., 2019).

Bank Sampah 'Akasia' yang tersedia di kawasan (Sumber: dokumentasi pribadi)
Bank Sampah 'Akasia' yang tersedia di kawasan (Sumber: dokumentasi pribadi)
Sama seperti Beast yang menemukan jawaban atas permasalahannya di rumahnya sendiri, salah satu cara penanganan sampah dalam konteks ini juga sebenarnya telah hadir dalam wujud Bank Sampah 'Akasia'. Seandainya ada alur terintegrasi dimulai dari proses pemilahan, pengumpulan, hingga pembuangan sampah antara pihak pemerintah setempat dengan bank sampah milik warga, permasalahan sampah memungkinkan untuk dibenahi dari hulu. Tidak luput juga dengan bagian hilir, pemerintah sangat perlu menyediakan berbagai fasilitas kebersihan dengan kuantitas dan kualitas yang mumpuni seperti penambahan armada angkut sampah sehingga tidak terjadi gunungan sampah yang melebihi tinggi orang dewasa.

Di kondisi saat ini, rasanya baik pemerintah maupun masyarakat seakan berada dalam kondisi yang sama:
"Both a little scared (untuk menangani masalah sampah yang telah berlangsung lama),
Neither one prepared (untuk berbagai kemungkinan dampak yang akan terjadi ke depannya),
(maka entah sampai kapan ayunya bunga harus terus hidup berdampingan dengan sampah si buruk rupa layaknya) Beauty and The Beast"  

Referensi:
1. Gavrilescu, M., Demnerov, K., Aamand, J., Agathos, S., Fava, F. (2015). Emerging pollutants in the environment: present and future challenges in biomonitoring, ecological risks and bioremeditation. New Biotechnology, 32, 147-156. https://doi.org/10.1016/j.nbt.2014.01.001.
2. Hamka, Ni'matuzahroh, Astuti, T., Suen, M-W., Shieh, F-A. (2020). Psychological well-being of people living near landfills: preliminary case study in Indonesia. International Journal of Human Rights in Healthcare, 13(4), 365-379. https://doi.org/10.1108/IJHRH-09-2019-0076.
3. Krmar, D., Tenodi, S., Grba, N., Kerkez, D., Watson, M., Ronevi, S., Dalmacija, B. (2018). Preremedial assessment of the municipal landfill pollution impact on soil and shallow groundwater in Subotica, Serbia. Science of the Total Environment, 615, 1341-1354. https://doi.org/10.1016/j.scitotenv.2017.09.283.
4. Lindamulla, L., Nanayakkara, N., Othman, M., Jinadasa, S., Herath, G., Jegatheesan, V. (2022). Municipal solid waste landfill leachate characteristics and their treatment options in tropical countries. Current Pollution Reports, 8, 273-287. https://doi.org/10.1007/s40726-022-00222-x.
5. Paul, S., Choudhury M., Deb, U., Pegu, R., Das, S., Bhattacharya, S. S. (2019). Assessing the ecological impacts of ageing on hazard potential of solid waste landfills: a green approach through vermitechnology. Journal of Cleaner Production, 236, 1-14. https://doi.org/10.1016/j.jclepro.2019.117643.
6. Siddiqua, A., Hahladakis, J. N., Al-Attiya, W. A. K. A. (2022) An overview of the environmental pollution and health effects associated with waste landfilling and open dumping. Environmental Science and Pollution Research, 29, 58514-58536. https://doi.org/10.1007/s11356-022-21578-z.
7. Wijesekara, S., Mayakaduwa, S. S., Siriwardana, A., de Silva, N., Basnayake, B., Kawamoto, K., Vithanage, M. (2014). Fate and transport of pollutants through a municipal solid waste landfill leachate in Sri Lanka. Environment Earth Sciences, 72, 1707-1719. https://doi.org/10.1007/s12665-014-3075-2.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun