Mohon tunggu...
Bernabas Ambon
Bernabas Ambon Mohon Tunggu... Guru - Orang Biasa

Berdoa dan bekerja

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Menanti Senja dalam Kesepian

28 Maret 2020   09:12 Diperbarui: 28 Maret 2020   09:18 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://hinhanhdephd.com

Hidupku bagaikan pulau yang selalu sendirian

Hari-hari kulewati  penuh keheningan

Mencoba mencari kermaian di tepi pantai, namun lagi-lagi kudapati kesunyian yang semakin mendalam.

Terasa hidup ini tak berguna, karena tak ada tawa dan canda. Semunya menjadi sepi

Ku coba menatap mentari yang mulai terpanggil oleh senja.

Dan kesepianku semakin terasa, seolah-olah dunia ini miliku seorang

Mulai melangkahkan kakiku menuju tepi samudra yang luas.

Senjapun tiba, aku hanya ditemani bunyi suara ombak dan angin yang menghembus.

Malam semakin larut dan dingin pun mulai mengusik jiwaku.

Tiba-tiba cahaya memancar di wajahku yang kusam, sembari berbisik akulah yang menemanimu dalam kesepian. 

Dialah purnamu pembawa kesejukan

Pembawa perdamaian disaat diriku terasa hampa dalam kesepian.

Goresan 28 Mart 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun