8. Kesiapan Belajar (Readiness)
Kesiapan belajar (readiness) adalah tingkat pemahaman dan kemampuan murid terhadap materi yang akan dipelajari. Murid dengan kesiapan belajar yang berbeda akan membutuhkan dukungan pembelajaran yang berbeda pula. Kesiapan belajar dapat diukur dengan menggunakan berbagai metode, seperti asesmen awal, asesmen formatif, dan asesmen sumatif. Guru dapat menggunakan hasil asesmen tersebut untuk menentukan tingkat kesiapan belajar murid, dan kemudian menyesuaikan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan murid.
9. Kesiapan Belajar
Ada banyak cara untuk membedakan kesiapan belajar menurut Tomlinson (2001: 46) mengatakan bahwa merancang pembelajaran mirip dengan menggunakan tombol equalizer pada stereo atau pemutar CD. Sebuah tugas yang mempertimbangkan tingkat kesiapan murid akan membawa murid keluar dari zona nyaman mereka dan memberikan mereka tantangan, namun dengan lingkungan belajar yang tepat dan dukungan yang memadai, mereka tetap dapat menguasai materi atau keterampilan baru tersebut.
10. Kesiapan Belajar
kesiapan belajar murid bukanlah tentang tingkat intelektualitas (IQ). Hal ini lebih kepada informasi tentang apakah pengetahuan atau keterampilan yang dimiliki murid saat ini, sesuai dengan keterampilan atau pengetahuan baru yang akan diajarkan. Adapun tujuan melakukan identifikasi atau pemetaan kebutuhan belajar murid berdasarkan tingkat kesiapan belajar adalah untuk memodifikasi tingkat kesulitan pada bahan pembelajaran, sehingga dipastikan murid terpenuhi kebutuhan belajarnya (Joseph, Thomas, Simonette & Ramsook, 2013: 29).
11. Contoh Mengidentifikasi atau Memetakan Kebutuhan Belajar Berdasarkan Kesiapan Belajar
Guru memetakan kesiapan belajar murid tentang materi yang akan di pelajari berdasarkan hasil asesmen yang dilakukan sebelum pembelajaran atau yang di kenal dengan asesmen diagnogtis.
12. Minat Murid
Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat terdiri dalam 2 perspektif yaitu sebagai minat situasional dan minat juga dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu.
13. Minat Murid