Sepertiga Malam
Kegaduhan hati yang terus bergemuruh
Sunyi, hanya denting yang terdengar riuh
Tak sabar mencurahkan segala keluh
Keluh sesama insan semakin ricuh
Ada yang acuh bahkan mengucap syukur
Kepercayaan menjadi luluh
Terjatuh dan semakin tersungkur
Sepertiga malam saat terbaik
Mencurahkan segala isi hati
Bukan pada insan lain
Yang mendengar namun mencaci
Insan bisa mengkhianati
Rahasia menjadi konsumsi
Percaya hanya pada Ilahi
Pendengar sejati penutup aib diri
Bandung, 27 September 2021
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!