Mohon tunggu...
Wata Kama
Wata Kama Mohon Tunggu... Freelancer - freelance

pekerja lepas

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Nasdem Bantal Empuk Jokowi

27 Maret 2019   09:55 Diperbarui: 27 Maret 2019   09:59 480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Wata Kama

PEMILIHAN Umum Legislatif (juga Pilpres) tinggal kurang dari sebulan. Partai politik serta para caleg sudah bersiaga penuh. Sport jantung, was-was, deg-degan menunggu 'eksekusi' rakyat.

Pada 17 April malam nanti, seluruh bangsa Indonesia sudah bisa mengetahui siapa Presiden terpilih untuk 2019-2024 dan mana saja parpol yang lolos ke Senayan setelah melewati Parliamentary Threshold sebesar 4%.

Survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei arus utama (mainstream) selain menunjukkan Jokowi-Ma'ruf Amin menang di Pilpres, juga menunjukkan bahwa PDIP memperoleh suara terbanyak. Ini sebagian karena efek dari pencalonan Joko Widodo sebagai Presiden (coattail effect). Hanya PDIP yang mendapat coattail terbesar dari pencalonan Jokowi, dan Gerindra dari pencalonan Prabowo.

Di luar PDIP dan Gerindra, partai-partai pengusung dan pendukung Jokowi ataupun Prabowo mendapatkan coattail effect sangat kecil, tidak signifikan. Karena itu tidak mengherankan jika parpol bersikap mendua. Ada parpol yang tetap allout mendukung pasangan capres-cawapresnya, dan ada yang ogah-ogahan. Publik bisa melihat sendiri karena semuanya jelas di depan mata.

Sejumlah lembaga survei menyebutkan hasil Pileg 2019 menempatkan lima besar parpol yakni PDIP di urutan teratas diikuti Gerindra, Golkar, NasDem dan Demokrat. Kemudian disusul parpol lainnya.

Semua lembaga survei menyebutkan masih ada sejumlah pemilih yang belum menentukan pilihan (undecided voters), atau bahkan menjadi Golput.

Dengan adanya 16 parpol nasional dan empat parpol lokal Aceh yang mengikuti Pileg 2019, sebenarnya tidak ada alasan lagi bagi masyarakat untuk menjadi Golput. Sudah banyak hidangan yang tersedia di meja, sehingga pasti salah satu di antaranya menarik selera pemilih.

Walau hasil survei menyebutkan PDIP menempati posisi teratas dengan 22-25% suara, menurut saya PDIP bukanlah pemenang Pemilu 2019. Karena PDIP tidak menguasai 50%+1 di parlemen. Dalam banyak keputusan di DPR nanti tentu PDIP membutuhkan kawan sejalan. 

Dengan keunggulan tersebut, satu-satunya   keuntungan PDIP adalah bisa mengajukan calon presiden-wakil presiden sendiri dalam Pilpres 2024 tanpa berkoalisi dengan parpol lain.

Partai NasDem, meski pun tidak mendapatkan efek besar dari pencalonan Jokowi, sama sekali tidak menyurutkan semangat dan tekad NasDem mengusung dan mendukung Jokowi. Dalam kampanye Surya Paloh di berbagai tempat, Ketua Umum NasDem itu selalu allout mengajak  masyarakat memenangkan Jokowi dan NasDem. Selalu nama Jokowi didahulukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun