Hasil survei yang dirilis lembaga survei Media Survei Nasional (Median) beberapa waktu lalu, benar-benar mengejutkan blantika perpolitikan tanah air. Bagaimana tidak, survei tersebut menghasilkan pasangan Jokowi-Hary Tanoesoedibjo selisih sangat tipis dari pasangan Jokowi-Muhaimin Iskandar.
Namun, Hary Tanoe yang masih unyu-unyu di dunia perpolitikan tanah air, secara mengejutkan elektabilitasnya sudah bisa mensejajarkan diri  dengan Cak Imin, meski beda tipis. Ini artinya, kekuatan Hary Tanoe tidak bisa dipandang sebelah mata.
Survei adalah media untuk mengetahui apa dan siapa yang diinginkan rakyat untuk mendampingi Jokowi. Elite politik boleh saja mengesampingkan nama Hary Tanoe dari daftar Cawapres Jokowi, jika memang itu yang diinginkan.
Namun, bagi rakyat di berbagi pelosok, hal itu tidak akan berlaku. Rakyat tahu siapa pendamping Jokowi yang bisa diandalkan. Rakyat juga sadar siapa tokoh yang bisa memberikan solusi atas persoalan yang mereka hadapi selama ini. Ini artinya, meski Hary Tanoe terbilang baru di dunia perpolitikan nasional, namun memiliki kedekatan yang begitu kuat dengan masyarakat kecil di berbagai pelosok nusantara.
Artinya juga, waktu yang begitu singkat sejak Hary Tanoe terjun ke dunia politik benar-benar ia gunakan dengan maksimal. Ia keliling ke daerah-daerah untuk mendengarkan aspirasi masyarakat dan memberikan solusi atas permasalahan mereka. Bukan hanya pasang poster, pajang foto di reklame sudut-sudut kota, serta naik vespa sambil ketawa-ketawa bersama kadernya.
Meski hanya dalam waktu yang cukup singkat, program Gerobak Perindo, fogging, ambulance, Warung Sejahtera, mesin perontok padi, koperasi nelayan, dan program-program Perindo lainnya, selama ini benar-benar menyentuh dan berdampak langsung bagi masyarakat di berbagai pelosok tanah air.
