Mohon tunggu...
Warsan Wahyudin
Warsan Wahyudin Mohon Tunggu... Penulis - MAHASISWA

Menulis sebagai upaya mengungkapkan pikiran, pengetahuan, gagasan, dan pengalaman hidup pengarang dalam bahasa tulis (Suyitno). Sampurasun 🙏 @warsan_wahyudin

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pendatang Baru Bikin Seru Nyantet

8 Mei 2023   09:32 Diperbarui: 3 Maret 2024   19:09 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
By Warsan Wahyudin 

Kisah seorang bapak dari kampung 04 yang ingin melamar seorang wanita di kampung 06 tepat belakang musolah Al-Hidayah. Sejak kedatangannya hingga menikah membuat saya merasa keanehan. Ketika melahirkan anaknya yang ke-3, saya sempat datang untuk mengetahui anaknya dan biasanya setelah melahirkan ada tradisi "berkumpul". 

Disitulah pas malam saya kumpul, tentunya saya selalu memperhatikan dan berinteraksi sama bapak tersebut.  Setelah itu, tepat pada bulan Ramadhan ia sempat bercerita bahwa ia adalah lulusan pesantren. Bukan hanya itu, menurut saya nenek dari istrinya juga menjadi korban keganasan sihir bapak tersebut. Kata bapak tersebut ia sempat rumah tangganya bertengkar hebat ulah campur tangan dengan neneknya. Ia juga mengatakan sakit hatinya terhadap nenek istrinya. 

Ada lagi, kata bapak tersebut bercerita ayahnya adalah jawara. Tapi menurut penglihatan batin saya nggak juga. Ia juga cerita belajar kebatinan di salah satu pesantren cukup lama di kampung 05. Ia juga tidak memiliki trah dari keluarga ataupun leluhurnya yang mempunyai kebatinan.  Lalu, saya bongkar tentang perilakunya yaitu "Suka Nyantet", ia melekat pada ilmu hitam. Sudah 15 kali lebih selama 3 tahun lebih.

Anything else? Ada. Berkumpul bersama pemuda kampung 06 bikin acara entah Mabar, bakar-bakaran ayam, ikan, sosis n ngeliwet sambil "Nyantet" bapak tersebut. Jelas gak taulah pemuda tersebut, kecuali ada 2 pemuda yang bersekongkol "menyembunyikan" prilaku "menyantetnya". Dan satu orang pemuda yang bapaknya seorang"pananyaan" yang sebenarnya tahu prilaku bapak tersebut suka nyantet.  

Emang nyantet kesiapa? Selain ke nenek istrinya, tentu ke saya, ibu dan kekak saya, mungkin ada lagi selain saya. Dari sejak 2021 setelah lebaran, sebelum bulan Ramadhan 2022 dan setelah lebaran di tahun 2023 menyantet lagi saya yg ke tiga kalinya. Dalam batinnya bapak tersebut, ingin menghabiskan semuanya terhadap saya, karena ia selalu tersungkur atau ngajongkeng ketika sihir di balikin, kata basa Sunda mah "Sia anu meli, Sia anu Ngakan". Bukan hanya itu, ia juga menanyakan ilmu saya. Saya tegaskan bahwa tidak punya ilmu apa-apa dan tidak ada kekuatan apa-apa kecuali dari pertolongan Allah SWT.

Seharusnya pendatang baru mencerminkan perilaku yang baik setelah lulus dari pesantrennya dan tidak menyantet orang terkhusus di kampung 06. Sudah ada 2 orang lulusan pesantren tapi suka "nyantet" saya. Saya harap menanamkan nilai-nilai kebaikan yang pernah di ajarkan didalam pesantren ditengah masyarakat. Justru saya sangat respect dan mengapresiasi bila lulusan pesantren di terapkan di Musolah Al-Hidayah sebagai wadah untuk bersama-sama menunaikan ibadah sholat dan mengaji.  Semoga bapak tersebut dikesadaran serta penting memakmurkan musolah Al-Hidayah tanpa nyantetin orang.

Inilah kisah berdasarkan "my experience". Terimakasih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun