Mohon tunggu...
Warlinah
Warlinah Mohon Tunggu... Lainnya - Manjadda Wajaddah

Warlinah, IRT

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Menerjang Gelombang

21 Februari 2021   07:59 Diperbarui: 21 Februari 2021   08:04 585
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlihat saudara di tepi kapal raksasa tersebut sedang menunggu kedatangan kami, mereka merasa khawatir dan gelisa dengan perjalan yang kami tempuh, berani menerjang ombak untuk sampai ke LCT PERMATA A9.

Mereka telah menyediakan tangga besi dan tali sebagai tempat kami berpijak tuk berpindah dari kapal kecil ke LCT.

Paksu berusaha sekuat tenaga menempelkan body kapal yang kami tumpangi ke body kapal LCT PERTAMA A9 namun, selalu gagal, posisi kapal selalu bergerak tak terkendali oleh ombak.

Tangga besi dan tali tidak berfungsi, untuk kami jadikan sebagai pijakan untuk naik ke kapal LCT, kami berpindah dengan cara memanjat ditepi kapal layaknya perompak. Berpijak pada ban yang sengaja di gantungan di sisi kapal LCT, yang berpungsi sebagai penahan terhadap gesekan.

Dengan nafas tersengal-sengal, aku duduk tepi kapal dan menenangkan diri.

Alhamdulillah posisi sudah diatas kapal LCT, dari atas kapal aku termenung, melihat kearah kapal yang kami tumpangi yang terlihat kecil, di ombang ambing gelombang air laut, aku merasa trauma dengan perjalan kami, serasa ga mau kembali jika gelombang masih tinggi.

Hampir dua jam kami berada di kapal LCT, berbincang bersama saudara dan keluarga, tak terasa matahari perlahan menyembunyikan wajahnya, berganti gelap malam, anak-anak mulai gelisa minta pulang, 

"Ibu, Ayooo sudah kita pulang," seru si bungsu. yang masih terlihat trauma di wajahnya.

"Sabar, Nak ya, Ayah solat maghrib dulu baru kita pulang," jawabku menenangkan dirinya.

Setelah paksu menunaikan kewajiban solat magrib, kami pamit kembali ke kapal kecil, yang kami tumpangi, dengan bantuan saudara, aku dan anak-anakku turun menggunakan tangga yang terbuat dari tali.

Dokpri
Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun