Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bukan Wanita Biasa

3 November 2020   05:00 Diperbarui: 3 November 2020   09:59 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia, Lelaki yang begitu brengsek di matamu itu telah menghiba kepada Sang Pencipta Alam sambil menangis sesegukan demi seseorang yang dahulu pernah menyakinkan dirinya bahwa “semuanya akan baik-baik saja” sambil berkata kepada Tuhannya, "Tuhan, ambil nyawaku dan berikan kepadanya, sebab aku belum siap untuk kehilangannya di dunia fana."

Apakah engkau tau? Bahwa di antara derasnya air hujan, di malam kelam, Lelaki brengsek itu telah menangis sesegukan, karena Ia sadar bahwa memang harus ada yang korbankan, demi terlaksananya perjanjian antara dirinya dengan Sang Penguasa Alam kematian. Lelaki brengsek itu sadar bahwa dirinya saat ini bukanlah dirinya yang biasa.

Sebelum perjanjian di malam yang begitu kelam itu dilaksanakan, dirinya yang dahulu selalu menempatkan cintanya yang utama hanya kepada Sang Pencipta, saat ini cintanya sudah Ia gadaikan demi kecintaannya pada makhluk yang bernyawa. Dan Ia tlah siap dengan segala resikonya dari Yang Maha Pencipta.

Hingga seiring waktu yang berjalan, engkau tak lagi mampu menemukan keberadaannya di dekatmu. Engkau merasa telah kehilangan Lelaki yang dahulu pernah mengikat janji suci tuk hidup semati denganmu di suatu waktu.

Apakah engkau tau, bahwa Lelaki brengsek itu sesungguhnya tidak pernah benar-benar pergi menjauh darimu? Sebab, dari balik kegelapan sesungguhnya Ia selalu melihatmu.

Apakah engkau tau, bahwa satu jiwa baru telah terlahir dari lubang terdalam kesedihannya?  Satu jiwa yang terlahir dari kesedihan dan semua mimpi-mimpi buruk yang pernah ada. Dan satu jiwa yang terperangkap di dalam dirinya tanpa mampu dia meolaknya.

Apakah engkau tau? Bahwa di pergantian masa, Lelaki brengsek itu sesungguhnya sadar, bahwa sesuatu yang ada saat ini di dalam dirinya itu adalah buah dari perbuatannya yang telah menduakan cinta kepada Sang Pencipta. 

Apakah engkau ingin tau siapa sesungguhnya jiwa baru yang terlahir di malam kelam itu?

Jiwa baru itu adalah perpaduan antara rasa duka dan gembira yang Tuhan ciptakan dari dasar lubang terdalam kesedihan anak manusia. Jiwa baru yang selalu kupanggil dengan sebutan Dia. Dia yang yang berasal dari gelapnya malam dan wajah lain dari "Wajah" Tuhan yang tampak nyata, dimana Surga dan Neraka tak lagi mampu menjangkaunya. Dan Dia yang hanya mampu ditaklukan oleh Wanita biasa yang selalu mengatakan, "Aku berserah diri kepada Tuhanku, sebab sesungguhnya aku hanyalah makhluk lemah dan tak berdaya tanpa pertongan-Nya."

Wanita yang selalu mengaku sebagai Wanita biasa di mata Manusia lainnya, Wanita yang aku tau sesungguhnya bukanlah Wanita biasa. Sebab aku tau bahwa hanya Wanita itu yang mampu menghentikan langkahnya di dunia.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun