Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Aku dan Sang Waktu

23 Desember 2018   11:52 Diperbarui: 25 Desember 2018   10:50 961
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Melihat wanita berjilbab hitam itu begitu gelisah duduk di depanku, akhirnya aku mengalah; Baiklah...kataku, sambil mengalihkan pandangan mataku dari wajah wanita yang memakai cadar hitam di depanku ini ke tempat lain.

Kita sedang berada di mana? tanyaku pada wanita berjilbab hitam di depanku ini.

"Selat Sunda." Katanya lagi, sambil melihat ke arahku sebentar, lalu kembali melihat ke arah lautan lepas di ujung sana.

Menurut Wikipedia, Selat Sunda merupakan selat yang menghubungkan pulau Jawa dan Sumatera di Indonesia, serta menghubungkan Laut Jawa dengan Samudera Hindia. Pada titik tersempit, lebar Selat Sunda hanya sekitar 30 km. Beberapa pulau kecil terletak di selat ini, di antaranya pulau vulkanik Krakatau.

Dahulu Selat Sunda adalah salah satu dari dua lintasan utama yang mengalir dari Laut China Selatan menuju Samudera Hindia (satunya lagi ialah Selat Malaka), Selat Sunda merupakan jalur pelayaran penting.

Walaupun bahaya seperti sempitnya selat dan batu karang mengancam, luas Selat Sunda lebih pendek dari Selat Malaka sehingga kapal yang berlayar di sini kecil kemungkinannya untuk terhadang oleh bajak laut.

Menurut sejarah yang pernah kubaca, dahulu pada awal 1942, di Selat Sunda pernah terjadi pertempuran antara pasukan Jepang yang dipimpin oleh Laksamana Muda Kenzaburo Hara yang menenggelamkan cruiser Sekutu USS Houston dan HMAS Perth saat kedua kapal tersebut mencoba menghadang pendaratan pasukan Jepang di Jawa.

***

TAPI tadi aku sempat melihat kesitu, dan aku melihat ada benda sebesar biji Kacang Hijau, ber-bentuk bulat berwarna merah kecoklatan. Warnanya merah, seperti layaknya darah yang membeku, tembus oleh cahaya. Kataku lagi, sambil menatap mata wanita cantik berambut pendek sebahu dengan model rambut bob ala Kylie Jenner yang memiliki warna kulit kuning langsat yang wajahnya semakin memerah karena merasa malu itu.

Baca juga; Suara Hati

"Udah aah..pikiran abang kesitu terus..!" katanya lagi sambil memalingkan wajahnya ke tempat lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun