Mohon tunggu...
Warkasa1919
Warkasa1919 Mohon Tunggu... Freelancer - Pejalan

Kata orang, setiap cerita pasti ada akhirnya. Namun dalam cerita hidupku, akhir cerita adalah awal mula kehidupanku yang baru.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pulau Seberang

11 Juni 2018   02:14 Diperbarui: 21 Juni 2018   11:45 925
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu pengetahuan yang kudapatkan di bangku sekolahan, dengan mata pelajaran tambahan berupa tawuran setiap minggunya, ternyata tidak mampu membuatku dapat pekerjaan yang layak untuk membantu meringankan beban ekonomi keluargaku. Hingga akhirnya kuputuskan untuk merantau ke pulau seberang.

***

Sebelas tahun kutingggalkan kota kelahiranku, namun sepertinya belum juga mampu menghapus semua ingatan-ku tentangmu. Pertemuan kita di ujung jalan sore itu, sempat membuatmu syok dan  menangis, hingga seorang anak kecil yang saat itu sedang bersamamu sempat bertanya,

"Mama kenapa..?" 

Lalu ku dengar engkau menjawab; "Mama, nggak apa-apa sayang.."

Engkau perkenalkan seorang gadis kecil padaku, ternyata dia adalah anakmu yang paling bungsu, kuambil anak itu, sambil ku gendong kutatap matanya. Ternyata mata kecil itu, begitu mirip dengan matamu, sorot mata sendu dan keibuan, sepasang mata yang telah  menawan hatiku selama bertahun-tahun lamanya, tapi hari itu, sepasang mata kecil itu telah  membuka mata dan juga hatiku, bahwa engkau bukan lagi  gadisku yang lucu dan manja dulu, saat ini engkau telah menjadi seorang ibu.

Sebelas tahun, bukanlah waktu yang sebentar, apalagi  untuk suatu  penantian yang hampir tiada kabar, walau jujur saja, saat inipun, aku masih belum mampu untuk melupakanmu, tapi ini semua bukan salahmu.

Ketika engkau pulang dari luar kota tempatmu menimba ilmu, mencari kabar berita tentangku, kau tidak  mendapatkan  jawaban yang pasti  dimana aku saat itu.

Sekian tahun engkau coba jalani hidup seorang diri, namun tak kunjung ada kabar berita dariku, hingga akhirnya engkau memutuskan untuk membuka hatimu pada seorang pria yang  saat ini telah memberimu buah hati.

 "Selamat berbahagia sayang, semoga kebahagian selalu menyertai dimanapun engkau berada.."

****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun