Mohon tunggu...
Sahro Wardil Lathif
Sahro Wardil Lathif Mohon Tunggu... Mahasiswa - Berisi tulisan tulisan kegelisahan batin, dan pergolakan pemikiran serta action yang bisa ku lakukan

No Wa. 085815760283 Ig: wardil.lathif Fb: Wardil Lathif

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Teknologi Otak Manusia di Masa Depan

7 Juli 2023   05:21 Diperbarui: 7 Juli 2023   07:03 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://pin.it/48yeG84

Kemarin Aku merasa sedih mendengar kabar Mbah Nun atau Emha Ainun Nadjib yang mengalami pendarahan otak sampai akhirnya dilarikan ke rumah sakit, semoga beliau segera pulih kembali.

Sampai akhirnya sebelum tidur, kulihat beranda youtube, ternyata muncul video menarik yang membahas tentang temuan terbaru yang berkaitan otak, dan menanyakan. Apakah pernah kebayang, kita pakai komputer tapi enggak perlu ngetik keyboard-nya, cukup kita pikirkan sesuatu maka komputer itu akan mengeksekusi apa yang kita pikirkan..?

Atau sebaliknya komputer juga bisa memerintahkan otak kita dan seketika tubuh kita akan langsung meresponnya..?

 Itu semua bisa terjadi kalau otak kita sudah ditanam Neuralink, yaitu chip yang dapat menghubungkan otak manusia dengan perangkat digital. 

Itulah puncak dari pengembangan teknologi Brain Computer Interface atau BCI, yang sepertinya sebentar lagi akan tercapai. 


Sebab Elon Musk sudah siap memasang Neuralink ke dalam otak manusia.

Food and Drug Administration atau FDA, di Amerika sudah memberi dia izin gimana sih nantinya Neuralink bekerja, apa pro kontranya, dan apa dampaknya bagi masa depan kehidupan umat manusia..? Mari kita pahami kegilaan pikiran ini.

Lebih dulu kita akan telusuri kelahiran Neuralink sebagai salah satu terobosan teknologi abad ini, lalu kita coba pahami, Bagaimana cara kerja teknologi Brain Computer Interface dan Apa manfaat dari resikonya terhadap kehidupan manusia kemudian kita cari tahu siapa aja sih yang sudah menyaingi Neuralink pada saat ini, dan terakhir Kita Renungkan masa depan umat manusia dengan perkembangan teknologi mutakhir ini.

Neuralink adalah nama perusahaan yang mengembangkan teknologi BCA atau Brain Computer Interface untuk membantu para penderita cedera otak.

Ini adalah startup yang didirikan ahli neuroteknologi bernama Pedrame Mohseni dan Randolpah Nudo. 

Neuralink kemudian menjadi brand dari chip buatannya setelah hak ciptanya selesai diurus tahun 2015.

Mereka punya gagasan untuk menanamkan chip Neuralink di dalam otak manusia supaya otak manusia bisa terhubung langsung dengan perangkat komputer, supaya nantinya orang bisa mengoperasikan komputer tanpa harus menyentuh dan cukup menggunakan pikirannya saja. 

Sebaliknya komputer pun bisa dipakai untuk mengendalikan otak yang sudah ada linknya.

Gagasan ini adalah sebuah terobosan karena sejauh ini untuk membantu pengobatan cedera otak sebuah chip pengendali cukup ditempelkan saja di kepala, bukan ditanam di dalam otak.

Maka dari itu, banyak investor tidak mau membantu mendanai pengembangan Neuralink.

Mereka menganggap gagasan Neuralink itu gila, dan resikonya sangat besar tapi kemudian datanglah Elon Musk, yang sangat percaya dengan pengembangan dan masa depan Neuralink, itulah yang mendorong dirinya pada tahun 2016 kemudian mengucurkan dana dan akhirnya menjadi salah satu CO founder dari Neuralink.

Sejak itu, Neuralink terus dikembangkan dengan berbagai tahapan uji coba. Termasuk menguji coba pada babi dan monyet, yang diklaim telah berhasil.

Keberhasilan tersebut membuat Elon Musk pada November 2022 lalu mengatakan bahwa Neuralink akan segera memulai uji coba pada manusia, tapi di bulan maret 2023 FDA menolak permintaan izin uji coba pada manusia, dan anehnya hanya berselang satu bulan kemudian, yaitu di bulan Mei 2023, sikap FDA menjadi berubah.

Sejumlah pihak menduga FDA berubah sikap, karena Amerika tidak mau ketinggalan dari Tiongkok dalam pengembangan teknologi BCI. 

Memang persetujuan FDA itu keluar tidak lama setelah Tiongkok mengumumkan, bahwa mereka sudah berhasil melakukan koneksi antara saraf monyet dengan komputer.

Hasilnya sinyal yang ada di dalam saraf monyet bisa terbaca dan diterjemahkan oleh komputer. Lalu sudah sejauh mana sih..?

Jawabannya belum jelas. FDA belum punya komentar atas klaim Elon Musk tadi. Apalagi dalam cuitannya di Twitter.

Neuralink sendiri mengatakan bahwa mereka belum merekrut pasiennya, yang akan menjalani uji coba.

Namun baru-baru ini dalam sebuah interview di VIVA Technology di Prancis, Elon Musk mengatakan bahwa, ia memperkirakan Neuralink akan memulai uji coba manusia pertamanya sebelum akhir tahun ini.

Pada awalnya teknologi BCI dimanfaatkan untuk merehabilitasi para penyandang disabilitas motorik akibat stroke, cedera fisik, atau gangguan neurologis.

Jadi dengan bantuan BCI mereka yang lumpuh, mereka yang menderita gangguan kognitif, dan juga penyakit neurologis lainnya bisa mengendalikan kembali anggota tubuhnya, juga bisa mengembalikan fungsi indera penglihatan dan memulihkan cedera sumsum tulang belakang.

John Donogue, seorang pakar neurosains di Universitas Brown percaya bahwa inovasi teknologi BCI yang dikembangkan oleh Neuralink bisa membuka peluang baru dalam bidang neurosains.

Teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki kemampuan fungsi otak yang rusak, atau untuk memperbaiki kualitas hidup siapapun yang menderita gangguan neurologis.

Sejauh ini, dibidang akademis BCI sudah dimanfaatkan untuk mempelajari otak dan fungsinya, serta untuk mengembangkan teknik perawatan baru pada kasus gangguan saraf.

Dalam bidang hiburan BCI yang bisa digunakan untuk menciptakan pengalaman gaming yang merespon pikiran dan emosi pemain.

Di bidang militer Departemen Pertahanan Amerika Serikat sudah mengembangkan bisnis ini untuk memantau beban kerja kognitif seorang prajurit mengendalikan gerombolan Drone dan bahkan mengontrol anggota tubuh robotik.

Kedepannya BCI diklaim bisa membuat manusia lebih pintar, sebab otak kita bisa terhubung langsung ke komputer. Sehingga kita bisa dengan cepat mengakses informasi dalam kapasitas yang sangat besar.

Nah kalau sudah seperti itu, maka keterampilan kita berkreasi, berinovasi dan memecahkan masalah bisa meningkat dengan sendirinya.

Kalau Neuralink sudah bisa ditanam dalam otak, maka cukup lewat pikiran aja kita pun bisa mengontrol semua perangkat pintar. Seperti handphone, komputer televisi, rumah pintar dan juga berinteraksi dengan lingkungan digital yang ada di depan kita.

Neuralink memang perusahaan pertama yang mencoba menanam chip ke dalam otak manusia.

Tapi mereka bukan perusahaan pertama yang mengembangkan teknologi BCI.

Ada sejumlah perusahaan lain yang bergerak di bidang ini, seperti Kernel, Neorable, BranCo dan juga Emotiv.

Potensi bisnis pengembangan teknologi BCI memang cukup besar, dan terus bertumbuh pada tahun 2021.

Misalnya nilai pasar BCI sudah mencapai 2,70 miliar US Dollar, dan pada tahun 2030 nanti nilainya diperkirakan bisa mencapai 9,27 miliar US Dollar atau tumbuh 14,61% setiap tahunnya.

Cuma perusahaan-perusahaan tadi mengembangkan teknologi BCI secara non invasif. Artinya chipnya cuma ditempel di kepala, supaya lebih aman, dan lebih gampang di akses. Tidak ditanam di dalam otak seperti yang dimaksud oleh Elon Musk.

Dari segi bisnis, jangkauan pasar metode non invasif memang lebih luas. Karena gampang untuk diaplikasikan, tapi ini pememilihan metode invasif ini karena memang bisa menghasilkan beberapa kelebihan, diantaranya bisa menyediakan resolusi sinyal yang tinggi, dan memungkinkan sinyal listrik otak terdeteksi secara lebih detail.

Selain itu transmisi data bisa langsung dari otak ke perangkat eksternal seperti komputer, sehingga komunikasi antara otak dan perangkat komputer bisa jadi lebih cepat dan efisien.

Akhirnya karena bisa memahami dan memanipulasi sinyal otak secara lebih detail maka Neuraling akan sangat membantu mengobati berbagai kondisi neurologis dan juga psikologis.

Dalam mengembangkan teknologi BCI sebenarnya Neuralink sudah punya saingan serius yaitu Synchron.

Perusahaan ini sudah mengembangkan implan otak yang dipasang tanpa harus membuka otak seperti produk Neuralink. 

Bahkan Synchron sudah memasang perangkatnya pada pasien di Amerika Serikat, karena sudah mendapatkan izin FDA pada tahun 2021.

Mereka juga sudah menyelesaikan penelitiannya terhadap 4 orang di Australia. 

Menurut PitchBook, sebuah lembaga riset pasar, Synchron sudah memiliki 60 karyawan, dan sudah mengumpulkan sekitar 65 juta investor.

Lalu ada Max Hodak, mantan presiden neuralink yang mengundurkan diri pada tahun lalu, dan sekarang sudah menjadi investor di Synchron bersama dengan Bill Gates dan Jeff Bezos.

Perkembangan teknologi BCI yang telah membuat kita terpukau, teknologi ini juga sudah merevolusi tata cara kita berinteraksi dengan teknologi, tetapi seperti temuan teknologi lain pada umumnya, selalu ada sisi gelap yang tetap harus dicermati dan diwaspadai.

 kita tidak mau tentunya ketika ada efek negatif yang lebih besar dari penerapan teknologi itu, yang mana bisa jadi justru merugikan kehidupan kita.

Yang perlu dipertimbangkan secara hati-hati, memasukkan chip Neuralink ke dalam otak memerlukan operasi besar, yang bisa menimbulkan resiko seperti infeksi, pendarahan, dan juga kerusakan pada jaringan otak.

FDA pun mengingatkan bahwa ketika chip dipasang, selalu ada kemungkinan terjadinya human error.

Ketidak sengajaan itu bisa mempengaruhi fungsi otak atau bahkan menyebabkan efek samping seperti kejang, sakit kepala, perubahan suasana hati, dan juga gangguan kognitif, apalagi belum kita ketahui efek jangka panjang apa yang akan muncul dari pemasangan chip di dalam otak, apa komplikasi serta apa efek samping yang bisa muncul bertahun-tahun setelah dilakukan implantasi. 

Selain itu juga, ada resiko-resiko yang bersifat etis, misalnya bagaimana kalau teknologi ini nantinya disalahgunakan oleh mereka yang ingin mencuri informasi dari lembaga pemerintah lembaga keamanan negara atau dari perusahaan; Bagaimana kalau teknologi ini disalahgunakan untuk mengendalikan orang lain, memanipulasi pikiran mereka dan mengubah perilakunya, bahkan bukan tidak mungkin disalahgunakan untuk menciptakan manusia Superior untuk kepentingan operasi-operasi militer, seperti yang sering kita lihat di film-film.

Oleh karena itu wajar kalau beberapa ahli mengingatkan Neuralink supaya mereka mengawasi betul pengembangan teknologi invasifnya dengan penuh tanggung jawab.

Peringatan tersebut muncul karena para ahli sudah hafal betul siapa sih Elon Musk.

Ia merupakan pengusaha yang eratik, dengan etos kerja gerak cepat, yang kadang kala mengabaikan kehati-hatian.

Beberapa ahli yang lain bahkan mengkritik proyek Elon Musk ini misalnya Philip Sabes, profesor dari Universitas California San Francisco.

Dia mengatakan, meskipun pencapaian Neuralink tampak mengesankan tetapi sebetulnya masih banyak masalah yang belum terpecahkan oleh Neuralink.

Aplikasi klinisnya juga masih jauh, artinya banyak masalah teknis dan biologis yang masih harus diatasi sebelum teknologi tersebut bisa benar-benar dinyatakan aman dipakai untuk pengobatan manusia.

Kritik lain disampaikan oleh Anna wexler, asisten profesor di Departemen Etika Medis dan Kebijakan Kesehatan di Perelman School of Medicine at the University di Universitas Pennsylvania.

Dia menyoroti permasalahan etika, dan mengatakan Neuralink belum menunjukkan konsep bagaimana cara mereka nanti menangani isu-isu terkait persoalan privasi dan keamanan data.

Jadi apa kira-kira yang akan terjadi pada masa depan manusia, kalau nantinya sukses menanamkan chip ke dalam otak manusia 

Ketika kita memasuki era baru dalam kemajuan teknologi maka kita akan selalu dihadapkan pada sisi manfaat dan sisi resiko dalam hal Neuralink 

Resiko itu terkait dengan soal keamanan privasi dan keamanan data. Sebab kita tidak tahu, siapa yang nantinya akan bisa mengakses data yang dihasilkan oleh otak kita. 

Jangan-jangan terus menguasainya atau bahkan mengendalikannya. Jadi kecemasan tentang kebocoran data, seperti yang sekarang udah banyak terjadi akan semakin besar sebab dengan Neuralink lubang kebocoran itu akan menjadi semakin lebar, data apapun yang tersimpan di otak seseorang seperti pemikiran emosi, dan memori yang paling intim bisa diakses, kemudian Bocor.

Bukan tidak mungkin data-data privat seperti itu kemudian diperdagangkan oleh para bloker data.

Nah kalau sampai itu terjadi, tidak akan ada lagi ruang privasi bagi kita, perilaku kita bahkan bisa diubah, karena nilai-nilai yang ada di dalam pikiran dan perasaan kita bisa diubah oleh orang lain, atau kita dipaksa untuk dipasangkan perangkat seperti ini, sehingga pikiran dan perilaku kita bisa dipantau dan dikontrol, bahkan di manipulasi oleh pihak-pihak tertentu.

Ini lucu juga karena misalnya pada saat adanya pemilu, pelaksanaan dan hasilnya bisa diatur oleh orang-orang yang mengendalikan Chip-chip yang ada di otak masyarakat, kalau ini sampai benar terjadi, berarti inilah tindak kejahatan dan kriminalitas baru yang selama ini belum pernah terjadi, dengan kemungkinan-kemungkinan seperti itu, wajar kalau kita jadi cemas sebab kita jadi tidak nyaman, keamanan dan keselamatan hidup kita menjadi terancam.

Oleh karena itu sebelum Neuralink ini diimplementasikan, perlu ada regulasi yang kuat dan juga komprehensif, untuk melindungi otonomi dan privasi individu.

Kita harus proaktif menciptakan pedoman yang memastikan para pengguna menjadi terjamin.

Mereka harus terlindungi dari kemungkinan penyalahgunaan dan penyaluran data secara ilegal, dan yang paling penting harus dipastikan bahwa teknologi BCI dikembangkan dan digunakan secara etis.

Memang teknologi bisa mendorong kita untuk lebih bijaksana dalam mengembangkan dan pemanfaatannya.

Mari kita pertahankan hak kita, atau pikiran, dan data kita, mari kita bergerak bersama-sama mewujudkan tata kelola teknologi yang etis dan penuh tanggung jawab mari kita mulai hari ini dan kita mulai dari diri kita sendiri sebab di tangan kita lah masa depan kehidupan ini akan ditentukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun