Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Sepiring Makna Hidup dalam Nikmatnya Bakmi Jawa Khas Yogyakarta

21 Februari 2015   16:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   10:46 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_351109" align="aligncenter" width="630" caption="Bakmi Jawa, sajian mie istimewa khas Yogyakarta dan sekitarnya. Bakmi Jawa tak hanya sedap namun juga menyimpan banyak makna kehidupan."][/caption]

Musim hujan dan hawa dingin, paling pas menyantap sepiring Bakmi Jawa dengan kuah yang panas yang menyengat lidah. Bakmi Jawa adalah olahan mie rebus khas Yogyakarta yang juga dijumpai di daerah sekitarnya seperti Solo, Klaten dan Semarang.

Bakmi Jawa bukanlah mie rebus biasa. Melihat sajiannya saja Bakmi Jawa sudah sangat menggugah selera. Mulai dari mie yang digunakan hingga isiannya yang beragam meliputi telur bebek atau ayam, daging ayam suwir, kobis, daun bawang, tomat ditambah taburan daun seledri, bawang goreng serta pelengkap cabe rawit, siapa yang tak tergoda untuk menghabisinya?. Dalam hal rasa Bakmi Jawa nyaris tak pernah gagal menggoyang lidah. Rasa manis gurih berpadu dengan kuah panas yang menguapkan aroma  gurih adalah jaminan kelezatan nomor satu.

Meski kuat dengan cita rasa Jawa, sajian Bakmi Jawa mudah diterima lidah setiap orang. Tak heran jika di Yogyakarta, Bakmi Jawa menjadi kuliner yang banyak diburu baik oleh wisatawan maupun masyarakatnya sendiri. Jika harus menyebut merek, di Yogyakarta ada beberapa penjual Bakmi Jawa yang cukup terkenal karena kelezatannya seperti Bakmi Pele dan Bakmi Kadin.

[caption id="attachment_351115" align="aligncenter" width="644" caption="Penjual Bakmi Jawa sedang meracik bahan untuk dimasak."]

14239208161076426940
14239208161076426940
[/caption]

Banyak dijajakan di malam hari, sepiring Bakmi Jawa adalah penawar dingin serta penuntas lapar yang sedap mengenyangkan. Tanpa tambahan nasi sekalipun, seporsi Bakmi Jawa yang royal sudah cukup mengobati derita kelaparan.

Menyantap sepiring Bakmi Jawa sejatinya lebih dari sekadar menikmati kuliner lezat. Seperti  isiannya yang beragam, ada banyak makna hidup yang juga bisa dirasakan saat menikmati Bakmi Jawa, itulah "Filosofi Bakmi".

[caption id="attachment_351112" align="aligncenter" width="610" caption="Memasak Bakmi Jawa menggunakan arang membara, tungku dan wajan yang terbuat dari besi baja."]

14239202672128360463
14239202672128360463
[/caption]

[caption id="attachment_351119" align="aligncenter" width="613" caption="Penjual Bakmi Jawa selalu menempatkan gerobaknya di depan dan menjadikannya tempat memasak sehingga setiap pembelinya bisa menyaksikan proses terciptanya Bakmi Jawa yang nikmat."]

1423924558363527888
1423924558363527888
[/caption]

Pembuat Bakmi Jawa yang memegang orisinalitas selalu memasaknya dengan arang, tungku dan wajan yang terbuat dari besi baja yang tebal. Tiga piranti pilihan tersebut terbukti menghasilkan cita rasa Bakmi Jawa yang otentik dan terbaik. Arang yang digunakan untuk mematangkan menghasilkan panas yang merata dan awet sehingga seporsi piring Bakmi Jawa tidak lekas dingin sebelum semuanya habis disantap. Begitupun dalam hidup manusia yang merupakan sebuah perjalanan menuju kematangan jiwa. Setiap orang memerlukan pendidikan terbaik dari tiga sumber yakni orang tua, sekolah dan lingkungan untuk menempanya sebagai pribadi yang matang. Dengan kematangan dan kedewasaan, seorang manusia dapat tampil sebagai pribadi yang baik dan berkarakter, dua kunci untuk menjalani kehidupan sampai akhir waktu.

Karena dibuat di atas arang yang membara, proses pembuatan Bakmi Jawa memerlukan waktu lebih lama. Selain itu karena disukai banyak orang, setiap pembeli Bakmi Jawa pun akhirnya harus mengantri untuk bisa menikmati hidangan ini. Mengantri untuk mendapatkan makanan bukanlah sesuatu yang menyenangkan. Namun tidak jika mengantri Bakmi Jawa.Di Yogyakarta para pembeli termasuk wisatawan tetap setia menanti meski harus mengantri hingga satu jam. Selama mengantri pembelipun disuguhi proses memasak yang menarik ketika sang penjual memilah mie, memasukkan telur, memotong sayuran pelengkap, menambahkan bumbu, hingga mengolah semuanya menjadi Bakmi Jawa. Semua itu dapat disaksikan dengan jelas karena penjual Bakmi Jawa hampir selalu memasak di bagian depan tempatnya berjualan, biasanya di atas gerobak, bukan di dapur belakang.


Intisari dari hal di atas adalah bahwa dalam menjalani hidup manusia akan menghadai hal-hal yang kurang menyenangkan dan seringkali tidak mereka inginkan. Kesabaran adalah kuncinya. Oleh karena itu selama perjalanan hidupnya, seorang manusia seringkali harus melambatkan langkah atau bahkan berhenti sejenak. Dalam pemberhentian tersebut manusia diajak untuk melihat hal-hal di sekelilingnya dan menemukan buah dari kesabaran yakni hikmah di tengah ketidaksukaan. Mengantri Bakmi Jawa seringkali mengesalkan, tapi hasilnya ketika sepiring bakmi itu tiba di depan kita, kenikmatan sempurna segera menjadi milik kita.

[caption id="attachment_351113" align="aligncenter" width="630" caption="Pembeli Bakmi Jawa menunggu di depan gerobak penjualnya di pinggir jalan."]

14239203942064315945
14239203942064315945
[/caption]

[caption id="attachment_351114" align="aligncenter" width="630" caption="Tak hanya orang dewasa, anak kecil pun ikut mengantri Bakmi Jawa. Sementara itu di dalam ibu-ibu duduk menanti Bakmi Jawa pesanannya."]

14239205831734576249
14239205831734576249
[/caption]

Pembuat Bakmi Jawa tak pernah memasak untuk banyak porsi dalam satu wajan. Dengan kata lain Bakmi Jawa selalu dimasak per porsi. Ini juga yang membuat pembeli harus antri karena semua pesanan dibuat satu per satu. Ada alasan mengapa hal ini dilakukan yakni agar Bakmi Jawa bisa dibuat mengikuti selera setiap orang. Ada yang menginginkan menggunakan telur bebek, tetapi saya selalu memilih telur ayam. Ada orang yang menginginkan Bakmi Jawa nya pedas dan manis, tapi saya cenderung menghindari cabe dan menginginkan rasa yang lebih asin. Ada yang memesan dengan kuah agak kental sementara saya lebih menyukai Bakmi Jawa dengan kuah yang encer. Saya juga biasa meminta untuk ditambahkan sayap ayam. Semua dimasak dengan alat yang sama dari bahan yang serupa, tapi menghasilkan Bakmi Jawa dengan rasa yang beraneka.

Begitupun dalam hidup, meski merupakan makhluk sosial, setiap manusia sejatinya adalah makhluk independen yang berkuasa atas dirinya sendiri. Setiap dari kita berhak menentukan pilihan-pilihan hidup untuk mewujudkan keinginan. Setiap orang dibekali dibekali kemampuan untuk melihat satu hal yang sama dari sudut pandang masing-masing. Pilihan-pilihan itu bukan untuk menonjolkan perbedaan, tapi merangkai harmoni. Seperti dalam sepiring Bakmi Jawa dengan banyak isian, dimasak dengan berbagai bumbu namun bercampur menjadi satu kenikmatan rasa.

[caption id="attachment_351110" align="aligncenter" width="630" caption="Sepiring Bakmi Jawa dengan aneka isian yang nikmat mengenyangkan. "]

14239197661244948539
14239197661244948539
[/caption]

Selanjutnya cara terbaik menikmati Bakmi Jawa adalah menghabiskannya hingga tetes kuah yang terakhir. Itulah tanda bersyukur, hal yang harus dilakukan manusia setiap saat dalam perjalanan hidupnya. Ada yang mau sepiring Bakmi Jawa untuk malam ini?.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun