Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

MBG Presiden Prabowo Perlu Belajar dari Dapur Umum Tan Malaka

27 September 2025   08:47 Diperbarui: 28 September 2025   13:01 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan Bergizi Gratis/MBG (dok. pribadi).

Kenyataannya, banyak penyediaan MBG justru diserahkan kepada katering-katering besar, kelompok usaha mapan, hingga dapur-dapur TNI dan polri. Bahkan, food tray atau nampan untuk wadah MBG pun diimpor dari China. Artinya, dampak positif ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir pihak yang telah makmur. 

Dalam hal ini dampak positif Dapur Umum Tan Malaka baik peningkatan ekonomi masyarakat dan desa sekitarnya lebih bisa dirasakan dibanding MBG.

Keracunan MBG tidak bisa diremehkan. Menilai bahwa jumlah ribuan kasus keracunan masih jauh di bawah jumlah yang terlayani merupakan sikap abai terhadap keselamatan rakyat.

Embel-embel "gratis" bukanlah pembenaran untuk asal-asalan. Jika memang pemerintah dan negara tulus melayani rakyatnya, MBG mestinya diwujudkan dengan standar yang sebaik-baiknya dan setinggi-tingginya. Bukan dengan buah-buahan busuk, sayur yang basi, dan daging yang berulat.

Jika tidak mampu memenuhi standar yang "bergizi", alangkah baiknya menghentikan sementara program makan gratis atau hapuskan "B" dari nama programnya.

Lagipula dapur rumah dan masakan orang tua, meski sederhana, terbukti selama ini lebih aman bagi anak-anak. Sebab tidak ada orang tua yang tega asal-asalan memberi makan anaknya dengan bahan yang basi dan wadah yang kotor.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun