Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Lorong-lorong di Kota Semarang yang Membawa Saya ke Rumah NH Dini

8 Maret 2023   13:59 Diperbarui: 9 Maret 2023   14:00 1681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rumah Nh. Dini (dok.pribadi).

Sayangnya, Nh. Dini tak menyebut nama toko sepeda yang dimaksud. Entah karena dulu toko itu tak memiliki nama atau Nh. Dini tak mengingat lagi namanya.

Beberapa toko sepeda saya jumpai di antara deretan bangunan di sepanjang Jalan Depok. Toko-toko tersebut saling berdekatan. Namun, belum ada yang membuka pintunya sepagi itu.

Berjalan kaki menyusuri Jalan Depok terasa nyaman. Trotoarnya lebar dan rapi. Bangku-bangku yang berjejer di atas trotoar juga bersih.

Pagi itu sejumlah restoran dan kedai makan telah buka. Satu dua yang saya tengok merupakan kedai chinese food yang telah disesaki pembeli.

Mendekati ujung jalan, keramaian yang lebih hidup tersaji. Mengambil beberapa ruas trotoar ke arah dalam pemukiman warga, Pasar Prambaen yang tak terlalu besar mengingatkan saya pada salah satu kebiasaan Nh. Dini saat kecil. Diceritakan dalam salah satu bukunya, saat kanak-kanak Nh. Dini sering ke Prambaen untuk jajan es sirup.

Lorong Batan, gerbang masuk ke Sekayu (dok..pribadi).
Lorong Batan, gerbang masuk ke Sekayu (dok..pribadi).

Saya tak sempat melongok ke dalam pasar. Selain gang masuknya yang sempit, beberapa penjual dan sepeda motor yang terparkir di depan gang juga seolah belum mengizinkan saya menyelinap.

Di sana saya hanya mengambil waktu istirahat sejenak. Duduk di sebuah bangku kosong, semangkuk wedang tahu yang hangat jadi pengisi energi. Penjualnya seorang laki-laki yang dengan mudah menebak bahwa saya merupakan pelancong yang sedang mengunjungi Semarang.

Keakraban yang singkat itu saya manfaatkan untuk menyebutkan tujuan hendak mencari rumah Nh. Dini di Sekayu. Ia memang tak tahu keberadaan rumah tersebut. Namun, ia menunjukkan jalan pintas menuju kampung Sekayu. Yakni, melewati sebuah gang di samping Pasar Prambaen.

Masih berada di ruas Jalan Depok, mulut gang itu ternyata berjarak kurang dari 10 langkah dari tempat saya duduk. Dilengkapi sebuah gapura yang di atasnya terpampang nama Kembang Paes.

Dalam "Padang Ilalang di Belakang Rumah" dan "Sebuah Lorong di Kotaku", Kembang Paes sempat disebut oleh Nh. Dini. Lokasinya memang tak jauh dari Sekayu sehingga wajar jika ia kerap melewati Kembang Paes saat hendak bepergian ke sejumlah tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun