Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kini, Kita Punya Alasan Terbaik untuk Pulang

24 April 2022   20:13 Diperbarui: 24 April 2022   20:14 547
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mudik dengan kereta api (dok.pribadi).

Sekian lama langkah kaki tertahan, sekarang kita punya alasan terbaik untuk pulang. Memasuki lagi ruang-ruang bersama penuh kenangan. Menghirup lembut aroma kampung halaman. Saatnya semua rindu ditumpahkan.

Wily, seorang teman di pascasarjana UGM tersenyum sumringah. Rencananya mudik ke Kupang, NTT pada lebaran tahun ini bakal terlaksana.

Beberapa hari lalu ia baru saja memastikan keberangkatannya. Hampir ia gagal mendapatkan tiket pesawat karena beberapa kali halaman pemesanan tiket dari aplikasi akomodasi yang ia akses tidak bisa memproses transaksi. Berulang kali muncul notifikasi akibat gangguan server sehingga pemesanan tiket tak bisa diselesaikan.

Namun, Wily terus mencoba hingga akhirnya berhasil melakukan pemesanan dan pembayaran tiket pada Selasa (19/4/2022) pukul 22.30. Tiket seharga 1,1 juta rupiah akan membawanya terbang dari Surabaya menuju Kupang pada 26 April 2022.

Sebagai nonmuslim Wily memang tidak merayakan Idulfitri. Namun, baginya mudik menjadi semacam keharusan sebagai perantau.

Mengikuti kebiasaan masyarakat Indonesia pada umumnya, Wily selalu antuasias menyambut datangnya lebaran. Sebab pulang ke kampung halaman saat lebaran selalu mendatangkan kebahagiaan yang berlipat dibanding pulang pada waktu-waktu lainnya.

Apalagi sudah 2 tahun Wily tidak mudik. Pandemi Covid-19 menahan langkahnya untuk tetap berada di Yogyakarta saat lebaran 2020 dan 2021. Membuat ia punya banyak timbunan rindu yang sudah tak terbendung.

Meski panggilan video sering ia lakukan bersama keluarga di Kupang, itu belum cukup dan tidak sama artinya dengan sentuhan fisik secara langsung. Begitu pula kiriman-kiriman paket dari Kupang yang beberapa kali ia terima di Yogyakarta tidak bisa menyamai suasana rumah.

Wily sebenarnya punya saudara di Yogyakarta. Sebab ibunya berasal dari Sleman. Namun, bagi Wily kampung halamannya ialah Kupang. Oleh karena itu, saat pemerintah melonggarkan pembatasan sosial dan mengizinkan mudik kembali dilaksanakan, ia kembali mendapatkan alasan terbaik untuk pulang.

Rencana mudik segera disiapkannya dengan matang. Mulai dari waktu keberangkatan, kapan membeli tiket, hingga barang-barang apa saja yang akan dibawanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun