Apakah presiden menatap cermin untuk melihat dirinya sendiri mengembuskan nafas lega karena telah divaksin? Apakah beliau minum teh, jamu, atau air putih saja?
Ataukah di dalam satu ruangan istana Presiden Jokowi diarahkan oleh tim dokter dan ahli gizi kepresidenan untuk menyantap semangkuk bubur kacang hijau yang hangat? Sekalian disuguhi agar-agar yang lembut dan manis?
Itu mungkin saja, bukan? Sebab demikianlah yang lazim terjadi di Indonesia.
Semasa kecil kita mengalami momen-momen tersebut setelah imunisasi atau ditimbang berat badannya di posyandu. Bubur kacang, bubur bayam, dan agar-agar menjadi "buah tangan" yang selalu menggembirakan bagi siapapun yang takut dan menangis karena "teror jarum suntik".
Dengan iming-iming bubur kacang hijau dan agar-agar, rasa takut itu biasanya segera lenyap. Rasa sakit ditembus jarum suntik yang katanya hanya menyerupai gigitan semut menjadi tak dirasakan sama sekali. Semua berkat "daya hipnotis" bubur kacang hijau".
Saya pikir bubur kacang hijau memainkan peranan penting dalam keberhasilan berbagai program imunisasi, vaksinasi, posyandu maupun program layanan kesehatan lainnya di Indonesia selama ini.
Banyak sekali orang Indonesia yang pengalaman masa kecilnya melibatkan bubur kacang hijau. Bahkan, kalau dipikir-dipikir lagi banyak orang yang saat dewasa menjadi pengemar bubur kacang hijau kemungkinan karena semasa kecilnya sering disuapi bubur ini sepulang dari posyandu atau tempat vaksinasi.
Bubur kacang hijau merupakan perlambang yang sulit dicari gantinya. Sulit membayangkan bubur kacang hijau diganti bubur ayam, bubur manado, atau bubur madura. Semuanya sama-sama nikmat, tapi hanya bubur kacang hijau yang benar-benar pas untuk "buah tangan" imunisasi, vaksinasi, dan posyandu. Bahkan, bubur instan yang banyak disukai adalah yang bercita rasa kacang hijau.
Bubur kacang hijau menjadi bukti kehebatan orang Indonesia dalam memilih simbol atau ikon. Murah, sederhana, terkesan tak istimewa, tapi bubur kacang hijau menjadi saksi jutaan peristiwa penyuntikan vaksin ke dalam tubuh orang Indonesia.
Hebatnya, bubur kacang hijau sebenarnya bukan simbol yang sembarangan. Dalam satu suapannya, kita mendapatkan karbohidrat, protein, mineral, dan vitamin sekaligus. Semua itu banyak manfaatnya.
Tak sekadar sumber energi dan pendorong pertumbuhan, tapi juga meningkatkan kekebalan tubuh. Jangan pula remehkan kandungan zat besi dan kalsium pada kacang hijau yang membantu mencegah anemia hingga menjaga kadar kolesterol.