Sungguh dilema memang. Sebagai TV publik, TVRI harus melayani negeri dalam banyak aspek. Tugas dan fungsi yang diemban TVRI sangat penting sekaligus berat. Sementara gerak dan langkahnya tak cukup lincah karena dihadapkan pada keterbatasan, terutama anggaran dan dukungan politik.
Dalam pelayanannya TVRI juga harus mencapai standar: melayani keberagaman, independen, berorientasi pada kualitas, serta memberdayakan kesadaran publik agar tumbuh rasa memiliki dan ikut mengawasi lembaga.
Kabar baiknya, misi kepublikan TVRI mulai bisa diwujudkan secara lebih menonjol dalam beberapa tahun terakhir. Paling tidak terlihat dari komposisi dan macam program siarannya.
Kalau diperhatikan layar TVRI sekarang terdiri dari 40-50% tayangan informasi/berita, 25-30% siaran pendidikan dan agama, serta 25-30% siaran budaya, hiburan, dan olahraga.
Apakah komposisi seperti itu cukup ideal dan merepresentasikan misi kepublikan TVRI? Jawabannya antara belum dan sudah mengingat kriteria kepublikan ada kecenderungan dinamis sesuai dengan realitas zaman dan kondisi masyarakat dari waktu ke waktu.Â
Sepanjang tayangan informasi, pendidikan, agama, budaya, dan hiburan TVRI mampu melayani keberagaman dan kebutuhan masyarakat, memperkuat kapasitas masyarakat, dan meningkatkan persatuan serta kesadaran masyarakat dalam berdemokrasi, maka boleh dikatakan misi kepublikan TVRI telah mulai terealisasikan.
Jadi bukan persoalan apakah komposisi beritanya harus selalu di atas 50% atau cukup hanya 50%. Tidak terlalu masalah jika hari ini tayangan olahraga dan pendidikannya berbagi porsi yang sama.
***
Sebuah misi memerlukan cara untuk merealisasikannya. Rebranding TVRI, pembaruan logo, penyegaran format berita, dan pergeseran sejumlah tayangan adalah bagian dari cara atau siasat kreatif TVRI dalam menjalankan misi kepublikan yang diembannya.
Bersamaan dengan itu tayangan dan program baru hadir sebagai inovasinya. Sebutlah Liga Inggris dan turnamen bulutangkis dunia.
Terlepas sejauh mana Liga Inggris dan bulutangkis berpengaruh dalam peningkatan rating TVRI, tayangan olahraga-olahraga yang berkualitas tersebut mestinya lebih penting untuk dipandang sebagai pendekatan TVRI guna memenuhi salah satu misi kepublikannya.