Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

MJM 2019, Berlari untuk Mencintai Lingkungan dan Budaya

18 Mei 2019   14:06 Diperbarui: 18 Mei 2019   14:09 743
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rute lari melewati persawahan yang hijau (foto: mandirimarathon.com).

Olahraga lari semakin memasyarakat. Selain mudah, berlari juga relatif murah. Perlombaan lari pun tak lagi sekadar kompetisi adu cepat. Sambil berlari, masyarakat bisa mengapresiasi seni dan budaya, sekaligus menumbuhkan kesadaran untuk lebih mencintai lingkungan.

Pada tahun 490 SM seorang kurir Yunani bernama Pheidippides berlari sejauh 25 mil atau 40 km menuju kota Athena. Bersama ayunan kakinya yang kuat dan terlatih, kabar kemenangan hendak ia sampaikan kepada masyarakat negerinya: Yunani memenangi pertarungan maraton atas Persia.

Herodotus, filsuf besar Yunani, mencatat dan mengabarkan peristiwa Perang Persia serta aksi heroik Pheidippides tersebut dalam bukunya yang berjudul "The Histories". Buku itu merupakan salah satu kitab sejarah yang merekam peristiwa-peristiwa penting masa lampau. Herodotus sendiri diakui sebagai Bapak Sejarah Dunia.

Legenda Pheidippides yang dicatat oleh Herodotus inilah yang menjadi cikal bakal sebuah cabang atletik paling populer sejagad, yaitu lari maraton. Hingga sekarang semangat itu masih mengilhami ratusan event lomba maraton yang digelar di banyak negara setiap tahunnya. Salah satunya adalah Mandiri Jogja Marathon (MJM)

***

Mandiri Jogja Marathon 2019 telah diselenggarakan di Yogyakarta pada Minggu pagi (28/4/2019).  Lomba lari dengan garis start dan finish di kawasan Candi Prambanan itu diikuti tak kurang dari 7500 peserta, termasuk atlet-atlet lari profesional dari luar negeri. Mereka berlomba menurut kategori full marathon, half marathon, 10K, dan 5K. 

Tak seperti lomba maraton pada umumnya, Mandiri Jogja Marathon 2019 memberikan pengalaman yang berbeda kepada para pelari. Keindahan alam serta kearifan budaya lokal menyertai setiap ayunan kaki para pelari.

Memulai lari sejak pagi masih gelap (foto: mandirimarathon.com).
Memulai lari sejak pagi masih gelap (foto: mandirimarathon.com).

Andaikan Herodotus hidup kembali dan tubuhnya mendarat di Yogyakarta, ia pasti akan takjub mengetahui bahwa maraton yang dulu ia saksikan dari Pheidippides serta dari prajurit Yunani dan Persia, telah bertransformasi. Herodotus akan antusias membuat catatan-catatan baru tentang apa yang ia saksikan di Mandiri Jogja Marathon 2019. 

Sebagai pendahuluan ia akan menulis:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun