Mohon tunggu...
Hendra Wardhana
Hendra Wardhana Mohon Tunggu... Administrasi - soulmateKAHITNA

Anggrek Indonesia & KAHITNA | Kompasiana Award 2014 Kategori Berita | www.hendrawardhana.com | wardhana.hendra@yahoo.com | @_hendrawardhana

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Johnny, Pengemudi Ojek Online Semarang yang Baik Hati

16 November 2018   11:16 Diperbarui: 16 November 2018   17:48 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menumpang Gojek di Semarang (dok. pri).

Kesan akan kebaikan hati Pak Johnny tidak berhenti sampai di situ. Sesaat sebelum berpisah saya menyampaikan keinginan mengisi Go-Pay sebanyak Rp25.000. Pak Johnny pun menerima permintaan saya. Namun, nominal GoPay yang saya terima ternyata sebanyak Rp30.000, lebih banyak dari yang seharusnya. 

Saat bermaksud menanyakan hal itu, Pak Johnny menjawab bahwa ia salah memasukkan nominal. Saya tidak mempermasalahkannya dan segera menyodorkan uang sebayak Rp30.000. Lagi-lagi saya dibuat heran sekaligus terkejut dengan respon Pak Jhonny. Dengan sopan ia menolak uang yang saya sodorkan dan hanya mau menerima Rp25.000 saja. "Nggak mau mas, saya nggak mau dikasih lebih", katanya dengan halus.

Saya katakan lagi bahwa uang itu adalah haknya sesuai nominal Go-Pay yang ia kirim dan saya terima. Pak Johnny masih teguh menolak dan hanya mau menerima Rp25.000 saja. Agak lama "adegan" pembayaran Go-Pay ini berlangsung. Saat itu kami masih di pinggir jalan yang ramai dan sepintas saya lihat ada dua tiga orang yang memperhatikan kami. 

Tak ingin menahannya lebih lama saya pun mengikuti kemauan Pak Jhonny. Setelah itu kami berpisah dan Pak Johnny segera tenggelam dalam keramaian lalu lintas Semarang. 

Beberapa menit kemudian saya membuka aplikasi Gojek. Lewat fitur uang tip, saya titipkan kekurangan uang pembayaran Go-Pay yang menjadi hak Pak Johnny. Walau ia tidak menginginkannya, tapi ia berhak karena kebaikan hatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun