Kesan akan kebaikan hati Pak Johnny tidak berhenti sampai di situ. Sesaat sebelum berpisah saya menyampaikan keinginan mengisi Go-Pay sebanyak Rp25.000. Pak Johnny pun menerima permintaan saya. Namun, nominal GoPay yang saya terima ternyata sebanyak Rp30.000, lebih banyak dari yang seharusnya.Â
Saat bermaksud menanyakan hal itu, Pak Johnny menjawab bahwa ia salah memasukkan nominal. Saya tidak mempermasalahkannya dan segera menyodorkan uang sebayak Rp30.000. Lagi-lagi saya dibuat heran sekaligus terkejut dengan respon Pak Jhonny. Dengan sopan ia menolak uang yang saya sodorkan dan hanya mau menerima Rp25.000 saja. "Nggak mau mas, saya nggak mau dikasih lebih", katanya dengan halus.
Saya katakan lagi bahwa uang itu adalah haknya sesuai nominal Go-Pay yang ia kirim dan saya terima. Pak Johnny masih teguh menolak dan hanya mau menerima Rp25.000 saja. Agak lama "adegan" pembayaran Go-Pay ini berlangsung. Saat itu kami masih di pinggir jalan yang ramai dan sepintas saya lihat ada dua tiga orang yang memperhatikan kami.Â
Tak ingin menahannya lebih lama saya pun mengikuti kemauan Pak Jhonny. Setelah itu kami berpisah dan Pak Johnny segera tenggelam dalam keramaian lalu lintas Semarang.Â
Beberapa menit kemudian saya membuka aplikasi Gojek. Lewat fitur uang tip, saya titipkan kekurangan uang pembayaran Go-Pay yang menjadi hak Pak Johnny. Walau ia tidak menginginkannya, tapi ia berhak karena kebaikan hatinya.