Mohon tunggu...
NUR MUHAEMIN NGKAAPO.
NUR MUHAEMIN NGKAAPO. Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS PARUH WAKTU

PENULIS PARUH WAKTU

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Tentang Menjadi Penulis Paruh Waktu

24 April 2022   19:40 Diperbarui: 24 April 2022   19:54 197
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Menulis sebuah artikel atau bahkan buku memang bukan pekerjaan yang gampang. Butuh waktu dan kemampuan yang bagus untuk menjalin kalimat demi kalimat sehingga gagasan yang disampaikan dipahami oleh pembaca. Sebagai seorang yang suka menulis, saya biasanya riset dulu sebelum menulis sebuah artikel yang idenya ada dalam pikiran saya. 

Untuk koran yang prestisius seperti Kompas saya butuh waktu seminggu untuk membuat artikel dan media lain selain kompas, biasanya selama tiga hari. Maklum saja, Kompas sangat ketat dalam menyeleksi artikel, bukan saja bersaing dengan sesama penulis, akan tetapi  yang memasukan tulisan ke Kompas, adalah para pejabat penting di negeri ini. Mulai dari Menteri, Duta besar, bahkan Wapres pun terkadang juga mengirim artikel di Kompas. 

Redaksi kompas pernah mengembalikan artikel saya dengan catatan " sangat layak muat, namun mohon maaf kami kehabisan ruang untuk artikel ini". Artinya sudah ada artikel-artikel yang sangat luar biasa yang dimuat hari itu.

Saya adalah seorang ASN pusat yang ditempatkan  dikantor Provinsi. Jam kantor ASN dimulai dari pukul 8 sampai 5 sore. Saya ditempatkan ditempat yang mengurusi ribuan mutu guru di 17 kabupaten/  kota.  Sebagai instansi pusat, kami memiliki kegiatan-kegiatan nasional yang biasanya dua kali sebulan kami ke Jakarta, Jogya dan kota-kota lain di Jawa, dan yang pasti Jakarta menjadi agenda rutin kami. Saya merasa sangat kesulitan mencari waktu untuk menulis. 

Biasanya saya juga menjadi narasumber berbagai workshop dan pelatihan peningkatan mutu guru yang mengakibatkan saya semakin tidak punya waktu untuk menulis dan membaca. Jam istrahat yang hanya satu jam dikantor hanya bisa  digunakan untuk sholat dan makan siang. Satu-satunya pilihan, saya menulis dan membaca dihari Sabtu dan Minggu dimana alokasi waktunya dua jam untuk menulis dan dua jam untuk membaca dengan begitu saya bisa menyelesaikan membuat artikel atau buku walaupun dalam waktu yang lama 

Pernah saya bereksperimen untuk menjadi penulis full time, teryata hasilnya miris. Mayoritas masyarakat di negara ini  memiliki minat baca hampir nol persen. 

Bahkan ada yang tidak mampu menyelesaikan satu buku dalam satu tahun. Artinya kemauan membeli buku   juga rendah. Ada memang penulis yang bisa hidup dari menulis saja misalnya saja Andrea Hirata, Tere Liye, Habiburahman, Reynald Kasali, Asma Nadia,  Dewi Lestari, dll tapi itu hanya segelintir. 

Buku best seller di Indonesia itu, ukuranya jika terjual 3000 copy dalam sebulan  maka itu adalah rekor dan penulis mendapat 10 persen . Buku yang terjual 3000 copy satu bulan itu sangat langka di Indonesia. Jadi untuk menjadi penulis full time sangat beresiko manjadi pengemis full time jika gagal. 

Meskipun sangat tidak punya waktu menulis dihari-hari Senin sampai Jumat, saya berusaha konsisten di jadwal Sabtu dan Minggu itu. Menjadi penulis memang tidak menjanjikan materi, namun menjanjikan kompetensi dan kemampuan yang meningkat dan mungkin juga kecerdasan yang bertambah, karena siapa saja yang bisa menulis adalah orang yang suka membaca. Siapa yang suka membaca akan banyak mengetahui segala hal tentang berbagai macam pengetahuan. 

Maka jika kita tidak bisa menjadi penulis full time, penulis paruh waktu pun sudah lumayan. Dengan metode menulis Sabtu dan Minggu maka saya bisa membuat satu buku selama enam bulan  durasi waktu ini juga dibutuhkan seorang penulis full time dalam menyelesaikan satu buku. 

Kesimpulanya bagi siapapun yang punya semangat yang menyala-nyala dalam dada untuk jadi penulis namun memiiliki pekerjaan utama yang menuntut waktu yang terikat seperti guru, ASN, dosen dll, sehingga tidak bisa jadi penulis full time, maka jadilah penulis paruh waktu. Dengan menjadi penulis adalah otomatis akan menjadi seorang yang mencintai dan pembaca buku yang baik 

Selamat menjadi penulis paruh waktu, menulis tidak susah hanya butuh riset dan semangat membaca, percayalah siapa saja bisa jadi penulis.   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun