Mohon tunggu...
NUR MUHAEMIN NGKAAPO.
NUR MUHAEMIN NGKAAPO. Mohon Tunggu... Penulis - PENULIS PARUH WAKTU

PENULIS PARUH WAKTU

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Disertasi for "Dummies"

19 November 2017   19:15 Diperbarui: 19 November 2017   19:40 419
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

 Siapapun yang pernah ngerjain disertasi pasti bakalan kena penyakit uring-uringan. Gimana gak, dia mendominasi pikran kita, bahkan sudah menggantikan siapapun yang spesial dihati kita. Jalan, makan, tidur,mandi, sholat pun kadang pikran masih didominasi si disertasi ini.Nah, dalam rangka mengahadapi disertasi , saya punya persoalan yang rada -rada pelik. 

Bukan cuma saya tapi sepertinya  semua mahasiswa indonesia. Bukan cerita baru, kalau banyak mahasiswa Doktor  yang DO, hanya gara-gara disertasi ini. Dan biasanya cerita itu out of record, tidak terpublish namun semua orang tahu, persis penyakit menular semua merasakan kehadiranya, namun enggan menyebut namanya. Maka setiap hari kerjaku, disela-sela menulis Disertasi saya juga menyempatkan  mencari tips dan trik menaklukan pembimbing. Dan melalui penelitian mendalam maka dapatlah kusimpulkan beberapa hal yang dapat dilakukan sehubungan dengan program menaklukan pembimbing ini.  

 Ada beberapa jenis pembimbing ,  yang pertama, pembimbing yang gampang ditemui, pembimbing jenis ini sangat welcome dengan kita, mau jumpa kapan pun bisa dan sah-sah saja, mau jumpa diruanganya boleh, dicegat di jalan monggo, mau ditungguan kalau lagi ngajar silahkan pendek kata menyenangkan. 

Pembimbing jenis kedua, adalah tipe pembimbing yang memegang teguh tradisi birokrasi" Prof boleh jumpa"? " Boleh,sms dulu, telpon , jumpa sekretaris saya , barulah jumpa saya,,,,ada empat tahapan yang mesti dilalui kalau pengen selamat duduk manis dihadapanya. Pembimbing yang ketiga, adalah pembimbing yang cuma menjanjikan ucapan --ucapan manis, dan hembusan angin sorga diruanganya tertulis: bisa jumpa kapan saja,,,. Tapi kalau di sms atau ditelpon , maka jawabanya " 1. Telpon esok, saya lagi rapat, 2. saya ngajar, datang lain hari, 3. hari senin saja bisa? 4. Ah,lupa saya mesti menghadiri seminar, 5. oh, yah, saya di jalan macet nih,,,,eh .6. Lagi ada acara keluarga, dll.

Berdasarkan pengalaman saya dan pengalaman kawan-kawan, maka ada beberapa trik yang bisa dipakai untuk menaklukan pembimbing:

  1. Jangan terlalu sering menjumpai pembimbing, satu atau dua  kali seminggu cukup, jangan muncul setiap hari diruangannya, apalagi subuh-subuh sudah stand by di depan ruanganya, dan mondar-mandir  saja  bolak --balik sehingga tidak bisa lagi dibedakan antara kita dan satpam. Yang lebih parah, jangan sampai bikin kemah depan ruanganya ilegal tuh
  2. Buat janji kalau mau jumpa, jangan langsung tiba-tiba muncul di samping, belakang dan depannya secara mendadak, lebih-lebih masuk diruanganya tanpa izin dan langsung duduk dikursi, kalau dia jantungan bagaiaman hayooooo,,bukan cuma disertasi kita yang bakalan tidak selesai tapi kita juga akan dituntut oleh universtas, fakulti dan tentu saja keluarganya.
  3. Jangan menguntitnya setiap saat, jangan sampai kemana pun pembimbing kita menoleh hanya sosok kita yang dia jumpai, jangan kuntit dia ditempat --tempat diluar arena kampus, semisal dipasar, supermarket, atau ke kamar mandi, apalagi sampai menyebarkan mata-mata atau menyewa detektif swasta untuk mengetahui dan memantau keberadaanya, cukup dikampus.

 5.  Kalau mau konsultasi disertasi, pastikan sudah diedit, supaya enak dibacanya, minimalkan kesalahan jangan harusnya huruf kecil, pakai huruf besar, atau sebaliknya, dan pakailah gaya universitas itu, jangan pakai gaya suka --suka, apalagi gaya "ala kadarnya" dan yang paling penting ketiknya make komputer, jangan pakai " Mesin tik"

6. Kalau disalahkan, atau dimarahi sedikit, dengar saja, jangan balik marah,,( emang berani?)..he,he, biasanya kalau itu terjadi memang karena kesalahan kita, ingatlah pepatah yang mengatakan"surga itu dibawah telapak kaki pembimbing"

7. Jangan buat "time limit" untuk pembimbing, biar dia yang mutuskan kapan bisa mengoreksi disertasi kita, jangan maksa, semisal " saya sudah baiki, tolong dibaca, hari senin saya mau ambil,,,ingat yang pembimbing dia, bukan kita,,,lagian kalau dia tersinggung bagaimana? Disertasi kita dibekukan ,masuk waiting list akan dibaca tahun 2020,mau?

8. Kalau ditanya tentang disertasi kita, terangkan dengan singkat, lugas, dan jelas. Jangan ditanya sama pembimbing tentang disertasi kita, kita jadi terbata-bata bicaranya, grogi, slah tingkah, persis anak SMU yang mengutarakan cinta, alias gak bisa ngomong, nanti pembimbing kita marah, " nih disertasi yang buat kamu atau kamu nyeawa orang ,sehh,? nah loh,,,,,"macam mana kalau sudah begini? Makanya sebelum bimbingan, disertasinya dibaca, jangan dulu nonton film korea,,,,,biarpun di bujuk sama orang serumah...

9.Jangan mudah patah semangat ,,pren( kata orang sunda)........memang pembimbing digaji untuk membantai disertasi kita ( maksudnya biar kalau ujian kita gak dibantai sama penguji ,,ghitu loh,,,jangan mudah menangis apalagi berniat iris nadi, kalau abis dimarahi,,jauhkan dari niat itu,,he,he, )

Demikianlah sedikit tips dan trik yang saya dapat dari beberapa orang, saya pun lagi memprkatekan dan walaupun hasilnya belum kelihatan, mungkin pada yang lain sudah terbukti ,bagi yang lagi nulis disertasi, smoga berguna ,salam hangat dan tetap "SEMANGATTTTTTT"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun