Bisakah Hati yang Keruh Dibersihkan?
Tentu bisa. Seperti bejana yang berisi air keruh, satu-satunya cara membuatnya jernih adalah terus-menerus mengisinya dengan air jernih. Persoalannya: maukah kita membersihkannya?
Keruhnya hati sering disebabkan oleh luka masa lalu, kekecewaan, kemarahan, atau dendam yang tak terselesaikan. Luka batin perlu diobati, bukan ditutupi.
Aktivitas Rohani Bukan Jaminan
Banyak orang berpikir bahwa rajin beribadah, aktif dalam pelayanan, atau terlibat dalam kegiatan rohani otomatis menjadikan hatinya bersih. Kenyataannya, rutinitas tanpa kasih dan kebijaksanaan tidak selalu mengubah hati. Hati yang bersih akan memancarkan perkataan yang membawa damai, meski hidup dipenuhi masalah atau perlakuan tidak adil dari orang lain.
Menjadi Api yang Menghanguskan atau Menghangatkan
Kita memiliki pilihan: menjadi api yang menghanguskan atau api yang menghangatkan dan menerangi. Pilihan terbaik jelas yang kedua. Orang lain mungkin menyakiti, memfitnah, atau salah paham pada kita, bahkan ketika kita sudah berbuat yang terbaik. Namun, kita tetap dapat memilih untuk tidak menyimpan racun di hati. Apa yang kita simpan itulah yang akan keluar dari mulut kita.
Mari menjaga hati agar tetap bersih, supaya api perkataan kita tidak membakar, melainkan menghangatkan dan memberi terang di sekitar kita. --KRAISWAN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI