Kalau ada masalah, "Tanya sama orang pinter." Tapi, itu dulu. Sekarang, tinggal buka ChatGPT. Orang pinter zaman dulu (baca: dukun) bisa tahu hal-hal yang orang awam tidak tahu. Entah itu benar atau ngarang, yang penting yakin dulu.
Tapi, bagaimana dengan urusan rumah tangga? Apakah suami dan istri otomatis tahu isi hati masing-masing hanya karena tinggal serumah? Belum tentu, Bu! Haruskah bertanya pada dukun?
***Â
Suatu malam, sepulang dari makan di restoran, terjadi gesekan kecil antara suami istri. Bukan meledak kayak bom atom yang meluluhlantakkan Hiroshima-Nagasaki, tapi lebih mirip musim dingin di kutub. Sepi. Dingin. Beku. Kalau ada suara pun, tajam menusuk sukma.
Saat suami nanya, "Kamu kenapa?" lalu disambut "Nggak papa!", itu bisa berarti bahaya besar sedang mengintai. Kalau suami tidak nanya? Lebih bahaya lagi! Bisa-bisa tidak dimasakin, atau disuruh tidur di luar rumah.
Padahal, rumah tangga ini dibangun berdua, bukan cuma satu pihak. Maka, jangan kaget kalau para istri di seluruh dunia menyandang gelar "wanita selalu benar."
"Masa sih dia nggak tahu aku marah? Aku kan udah diam seharian!" Nah, inilah persoalannya.
Wahai Istri, Suamimu bukan Paranormal
Dia bukan cenayang, bukan indigo, apalagi pembaca aura. Kadang dia lebih peka sama naiknya harga BBM daripada perubahan ekspresi pada istrinya. Kalau kamu lagi marah, ya bilang. Kalau lagi kesel, ya cerita.
Laki-laki bukan penerawang isi kepala. Kami bukan makhluk perasa, tapi makhluk realistis. Kalau istri pusing, suami langsung bilang, "Minum parasetamol dong." Padahal istri cuma butuh dipeluk.
Masalah rumah tangga seringnya bukan karena utang miliaran atau orang ketiga, tapi karena nggak ngomong. Istri ulang tahun, suami lupa. Tapi istri juga nggak bilang. Istri lelah, tapi saat ditanya jawabnya, "Nggak apa-apa." Ya jelas tambah runyam.