Mohon tunggu...
Kraiswan
Kraiswan Mohon Tunggu... Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Hidup Bak di Halte Bus, Ada Perjumpaan dan Perpisahan

19 Juni 2025   23:09 Diperbarui: 19 Juni 2025   23:09 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenyamanan VS Kemapanan

Kita bekerja agar bisa hidup nyaman, atau mapan? Nyaman berarti kondisi yang dipenuhi damai sejahtera, bahagia, sukacita, dan perasaan yang menyenangkan. Nyaman juga bukan berarti tanpa tantangan. Tantangan silih berganti, namun kehadiran teman-teman yang solid dan suportif tentu membuat nyaman.

Beda lagi dengan kemapanan. Mungkin ada orang yang menganggap bekerja itu untuk hidup mapan. Gajinya harus besar, sehingga semua hal yang diinginkan bisa dipenuhi. Itu pun pilihan.

Entahkah nyaman atau mapan, asalkan kita bisa mensyukuri, menikmati proses dan bertanggung jawab pada tugas yang diberikan; bagiku itu cukup. Ada keluarga maupun teman-teman yang terus mendukung. Merekalah modal dan support utama dalam kita melakukan pekerjaan, bukan?

Ilustrasi halte bus | ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah via tirto.id
Ilustrasi halte bus | ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah via tirto.id

Hidup Bak di Halte Bus, Ada Perjumpaan dan Perpisahan

Akhirnya, dari semua motivasi dan ambisi dalam pekerjaan, hidup itu memang seperti di halte bus. Ada perjumpaan dan perpisahan. Aku sendiri pernah mengalami beberapa perpisahan dengan teman kerja. Merasa kehilangan sosok yang biasa diajak bekerja, berdiskusi, dan bercanda; tentu sedih. Namun, jika itu pilihan mereka, dan membuat mereka bisa menjadi berkat di tempat lain, apa hak kita menahannya?

Seorang teman senior berujar, ia sudah mati rasa akan perpisahan semacam ini. Tidak ada air mata, maupun kesedihan. Sebab, dia sudah sering menjadi saksi kisah perpisahan.

Adakah Anda menjadi saksi atau justru yang melakukan perpisahan ini? --KRAISWAN

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun