Pernahkah Anda berkunjung ke museum/pameran, lalu memperhatikan barang-barang antik di sana? Misalnya, vas/bejana tanah liat yang antik. Barang antik ini pasti mahal harganya. Hanya miliuner yang bisa memilikinya, lalu memajangnya di rumah sebagai barang mewah.
Bejana tanah liat adalah produk teknologi di peradaban kuno. Pada zaman dulu, orang memakai bejana tanah liat untuk berbagai keperluan, seperti:
- Menyimpan Air dan Makanan -- Bejana tanah liat digunakan untuk menyimpan air, susu, minyak, dan bahan makanan agar tetap segar dan tahan lama.
- Memasak -- Banyak masyarakat kuno menggunakan bejana tanah liat sebagai alat memasak karena dapat menghantarkan panas dengan baik.
- Ritual dan Keagamaan -- Dalam beberapa budaya, bejana tanah liat digunakan dalam upacara keagamaan, sesaji, atau tempat menaruh dupa.
- Perdagangan -- Bejana tanah liat sering juga digunakan untuk menyimpan dan mengangkut barang dagangan seperti rempah-rempah dan minyak.
- Kebutuhan Sehari-hari -- Bejana juga digunakan sebagai wadah untuk minum, makan, dan bahkan tempat menampung hasil panen.
Di era modern, bejana tanah liat tetap menjadi barang yang diminati, khususnya kolektor/penyuka barang antik. Makin kuno dan bersejarah suatu bejana, makin mahal harganya. Bisa mencapai ratusan juta, bahkan miliaran rupiah! Wow!
Sayangnya, tidak semua orang mengerti benda seni. Ada yang menganggapnya benda biasa, sehingga asal diletakkan di sudut rumah tanpa mengerti tingginya nilai benda tersebut dan sejarahnya.
Seorang dokter bedah di Inggris membeli sebuah vas termahal, lalu mewariskan kepada putranya. Sang anak yang tidak tahu betapa mahal harga vas tersebut, Â menaruhnya di dapur. Waduh, kalau jatuh dan pecah, pasti sayang ya sudah dibeli mahal.
Vas tersebut adalah buatan abad ke-18 dari China. Menurut balai lelang Dreweatts Auctioneers, makna sejarah dan nilai vas itu baru tersingkap saat seorang ahli barang antik melihatnya.
Vas setinggi 60 cm itu berwarna biru dengan sentuhan perak dan emas, dibuat untuk keluarga Kaisar Qianlong. Tidak ada porselen lain berdekorasi emas dan perak dengan subjek serupa yang pernah didokumentasikan. Bangau terbang dan kelelawar yang menghiasi vas melambangkan panjang umur dan kesejahteraan.Â
Namun, pada akhirnya vas ini dijual kepada seseorang di luar negeri yang membelinya seharga £1.449.000 atau setara dengan Rp26,4 miliar. (Ada vas yang harganya ratusan miliar juga.) Syukurlah, barang antik ini tidak teronggok dengan sia-sia di dapur. Kira-kira, pemilik barunya akan menaruh vas ini di mana ya...?
***
Hidup kita juga diibaratkan vas. Malah lebih mahal dari vas, tak ternilai. Setiap kita juga Tuhan ciptakan secara unik satu dengan yang lainnya. Dengan sentuhan kasih, berdekorasi gambar dan citra Allah, dan dilengkapi dengan kasih dan akal budi--sesuatu yang tidak ditemukan pada ciptaan lain.