Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Anak 2,5 Tahun Lepas Popok, Emang Bisa?

5 Mei 2024   23:15 Diperbarui: 7 Mei 2024   22:51 383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak lepas popok. (iStock/Natalya Trofimchuk via parapuan.co)

Pas usia anak kami 2,5 tahun dia bisa bilang, "Pipis mami.",  dan itu sudah bisa diajak ke kamar mandi. Anak kami sudah sangat jarang telat bilang pipis. Ia sudah lebih cakap dan pintar. Sekali dua kalau dia pas tidak konsentrasi, atau pas kantong kemihnya sudah sangat penuh, bisa juga mengompol. Tapi itu sudah sangat jarang.

Kapan lalu, temanku, seorang ibu merayakan kemenangan anaknya, perempuan, berusia 2,5 tahun juga bisa lepas dari popok. Padahal baru saja ia membeli satu pack popok, hanya berkurang beberapa biji. Alhasil, popok selebihnya dihibahkan pada anakku. Bahagianya bapak ini. Hemat.

Anak kami pun baru 2,5 tahun sudah bisa lepas popok. Kami anggap itu tanda kemajuan, bahkan pencapaian. Berkat kerja keras, keteguhan, dan kesabaran istriku.

Ilustrasi anak lepas popok | foto: iStockphoto/Capuski via haibunda.com
Ilustrasi anak lepas popok | foto: iStockphoto/Capuski via haibunda.com

Hari-hari ini...

"Aku mau pipis." Dengan sigap si anak berjalan cepat ke kamar mandi, aku mengekor. Aku buka celananya, lalu celana dalamnya. "Haaa... Haaa.... Seperti pemadam api!" seru si bayi, lega bisa mengeluarkan air seni. Imajinasinya tinggi, pipisnya dianggap seperti selang pemadam kebakaran. Ia ngefans berat pada mobil pemadam kebakaran memang.

Anak 2,5 tahun lepas popok, emang bisa?


Orangtua memegang peran kunci. Apakah orangtua mau melatih anak dan meninggalkan kenyamanan atau tidak. Bagi kebanyakan orangtua, apalagi milenial, biasanya tidak ingin repot. Biar anak diam, berikan handphone. Daripada repot dengan ompol, pakaikan saja popok. Sampai si anak besar, bisa jadi anak masih sulit lepas dari popok. Padahal, pemakaian popok dalam waktu lama bisa membuat kulit iritasi dan ruam-ruam.

Istriku menjadi salah satu teladan ibu yang bijak. Meski harus repot dengan ompol anak berkali-kali, ia tidak keberatan melatih anak menjadi mandiri. Hanya dalam waktu sekitar dua bulan, anak kami sudah bisa lepas popok. Malah ia tidak mau lagi memakai popok. Baginya, celana kain lebih nyaman dibanding popok.

Buah dari perjuangan melepas diri dari popok

1) Lebih hemat

Biasanya istri membeli satu pack popok ukuran L isi 28 pcs Rp48.000. Kalau si anak ganti popok 3x sehari, jelas satu pack tidak cukup sebulan. Sebulan malah bisa beli 3 pack. Itu belum termasuk biaya beli susu formula (sekitar Rp80.000/kotak). Bagiku guru swasta dan istri yang mengurus rumah tangga, ini berat.

Istriku sempat mengakali, kalau sehari itu si bayi belum pup dan popoknya masih kering, diganti dulu dengan celana kain, lalu sorenya dipakaikan popok lagi. Seringnya benar, ia pup sore harinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun