Mohon tunggu...
Kris Wantoro Sumbayak
Kris Wantoro Sumbayak Mohon Tunggu... Guru - Pengamat dan komentator pendidikan, tertarik pada sosbud dan humaniora

dewantoro8id.wordpress.com • Fall seven times, raise up thousand times.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Perempuan Internasional 2024: Inspire Inclusion

8 Maret 2024   12:53 Diperbarui: 8 Maret 2024   16:22 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Google doodle tentang Hari Perempuan Internasional | Foto: Google Doodle via Kompas.tv

Lalu, pada 1910, Clara Zetkin, aktivis komunis yang mengadvokasi hak-hak perempuan mengusulkan agar dibuat hari perayaan internasional tentang perempuan dalam konferensi di Kopenhagen, Denmark. Ada 100 perempuan dari 17 negara hadir dalam konferensi, dan semua sepakat dengan ide Zetkin.

Clara Zetkin mengusulkan Hari Perempuan Internasional pada 1910 | foto: CORBIS/HULTON DEUTSCH via bbc.com
Clara Zetkin mengusulkan Hari Perempuan Internasional pada 1910 | foto: CORBIS/HULTON DEUTSCH via bbc.com

Tanggal pasti perayaan ini belum diformulasikan sampai akhirnya pada 1917, para perempuan Rusia menuntut sesuatu yang dikenal sebagai “Roti dan Perdamaian”—menggelar aksi menuntut pengunduran diri Tsar dan jaminan pemerintah memberikan hak untuk memilih bagi kaum perempuan. Hari itu adalah Hari Minggu, 23 Februari dalam kalender Julian (kalender Rusia). Dalam Kalender Gregorian, itu terjadi pada 8 Maret yang kita peringati saat ini.

Akhirnya, pada 1975 PBB menetapkan Hari Perempuan Internasional pada 8 Maret hingga sekarang. Hari Perempuan Internasional menjadi hari untuk merayakan pencapaian para perempuan dalam aspek sosial, politik, dan ekonomi. Ini adalah suatu pencapaian untuk kaum perempuan.

Hari Perempuan Internasional dimeriahkan dengan kostum warna ungu, hijau, dan putih. Ungu melambangkan keadilan dan kehormatan, hijau simbol harapan, dan putih merepresentasikan kemurnian. Warna-warna ini merujuk pada Women’s Social and Political Union (WSPU) di Inggris pada 1908.

Warna ungu dalam Hari Perempuan Internasional | GETTY IMAGES via bbc.com
Warna ungu dalam Hari Perempuan Internasional | GETTY IMAGES via bbc.com

Mengapa perayaan ini penting?

Dalam beberapa tahun ini, para perempuan di Afghanistan, Iran, Ukraina, dan AS berjuang demi hak-hak mereka di tengah perang yang membara, kekerasan, dan perubahan kebijakan di masing-masing negara. Di Timur Tengah, perempuan mengalami kekerasan ekstrem selama perang Israel-Palestina.

Di Afghanistan, anak-anak perempuan berusia remaja dilarang sekolah oleh Taliban, menghalangi mereka untuk mendapat kesetaraan pendidikan. Konflik Israel-Palestina juga menyebabkan 5.000 perempuan Gaza melahirkan dengan akses bantuan medis yang terbatas, menurut badan PBB. Lebih dari 1,2 juta orang harus melarikan diri ke negara tetangga, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

Masih banyak kejadian di dunia yang menyebabkan kaum perempuan masih belum mendapatkan hak yang setara dengan laki-laki. Melalui peringatan ini, masyarakat diharapkan bisa melihat pentingnya menghargai dan memperjuangkan hak-hak perempuan.

Bagaimana merayakan Hari Perempuan Internasional?

Merangkum dari Liputan6.com, berikut ini beberapa inspirasi kegiatan yang bisa dilakukan dalam merayakan Hari Perempuan Internasional:

  • Membagikan dan merayakan informasinya
  • Mengikuti seminar atau diskusi tentang isu perempuan
  • Melakukan kampanye atau aksi solidaritas
  • Memberikan penghargaan kepada perempuan

Kembali ke sekolahku. Salah seorang temanku itu merayakan Hari Perempuan Internasional dengan cara yang sederhana, tapi berkesan. Sambil menyerahkan cokelat panjang berbungkus oranye dan sebuah gambar lukisan wajah tiap teman perempuan, ia berseru, “Selamat Hari Perempuan Internasional, teman-teman!” Keren.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun