Mohon tunggu...
Wawan Kuswanda
Wawan Kuswanda Mohon Tunggu... Guru, Pelatih Pembina Pramuka, NSBPB, NSBO, Trainer, Fasilitator PM, MyViewBoard Ambassasor, Ketua KPPD Ciamis, Ketua PSLCC PGRI Kab.Ciamis, Pengurus MGMP Ekonomi SMA Kab.Ciamis, Biro 1 RAPIDA 10 Jawa Barat.

Saya seorang guru yang memiliki tekad setiap hari harus membuat sebuah prestasi baik itu untuk diri sendiri maupun untuk orang lain. Moto: Berprestasilah sebelum prestasi itu dilarang, jangan menua tanpa prestasi.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Hikmah Demonstrasi atas Kenaikan Tunjangan DPR RI

30 Agustus 2025   07:34 Diperbarui: 30 Agustus 2025   07:34 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kerusuhan Demonstrasi di Depan Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat 29-8-2025

Bandung, Kompasiana.com - Kebijakan kenaikan tunjangan anggota DPR RI kembali menuai sorotan publik. Di tengah berbagai persoalan bangsa, mulai dari angka kemiskinan, pengangguran, hingga beban utang negara, Isu ini dianggap tidak tepat waktu. Tak ayal, masyarakat merespons dengan demonstrasi di berbagai daerah.

Bagi sebagian orang, demonstrasi kerap dipandang sebagai aksi gaduh yang mengganggu ketertiban. Namun, jika kita menelisik lebih dalam, justru ada hikmah penting yang bisa dipetik dari gelombang protes tersebut.

Rakyat Bersuara, Demokrasi Berdenyut

Demonstrasi adalah bahasa rakyat yang paling lantang. Di ruang-ruang formal, aspirasi seringkali teredam. Namun di jalanan, suara rakyat menemukan tempatnya. Kehadiran massa di jalan adalah bukti nyata bahwa demokrasi masih hidup, rakyat tidak pasif, melainkan berani menegur wakilnya.

Alarm Moral untuk Legislator

Bagi para anggota DPR, demonstrasi ini ibarat alarm yang berdering kencang. Pesannya sederhana: jangan pernah abai pada rasa keadilan publik. Kenaikan tunjangan mungkin sah secara prosedural, tetapi tidak serta merta sah secara moral. Ketika rakyat menolak, itu pertanda ada jurang antara keputusan politik dan nurani sosial.

Pendidikan Politik yang Mahal Harganya

Demonstrasi juga memberi pelajaran politik, terutama bagi generasi muda. Di sana mereka belajar bahwa politik bukan monopoli elit, melainkan ruang partisipasi semua warga. Isu kenaikan tunjangan DPR menjadi pintu masuk untuk memahami bagaimana kebijakan publik dibuat dan bagaimana rakyat bisa mengoreksinya.

Koreksi Sosial terhadap Kebijakan Elit

Tidak bisa dipungkiri, tekanan publik sering kali membuat kebijakan dievaluasi. Aksi protes mendorong DPR dan pemerintah untuk menimbang ulang: apakah pantas menaikkan tunjangan wakil rakyat, sementara banyak warga masih berjuang memenuhi kebutuhan pokok? Inilah esensi kontrol sosial yang menjaga demokrasi tetap sehat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun