[Medan Krio, Kec. Sunggal, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara 20351],/ [15, Oktober, 2025 ]- PT WIKA Beton Unit Sumatera Utara menunjukkan kepedulian nyata terhadap lingkungan dengan melaksanakan program  pengelolaan sampah organik menjadi pupuk kompos. Kegiatan yang berlangsung di area pabrik ini melibatkan bagian K3 bersama mahasiswa (LKP) dari jurusan Kesehatan Masyarakat Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.
Program ini lahir dari perhatian perusahaan terhadap permasalahan sampah organik yang dihasilkan dari aktivitas sehari-hari, seperti sisa makanan di kantin, dedaunan, dan limbah kebersihan lingkungan. Sampah organik yang biasanya hanya menjadi tumpukan, kini dikelola dengan lebih bermanfaat melalui metode komposting.
Dalam prosesnya, limbah organik yang sudah dipilah terlebih dahulu dicacah agar ukurannya lebih kecil, lalu dicampur dengan bahan cairan Em4 dan cairan molase (gula) tambahan untuk mempercepat fermentasi. Selanjutnya, sampah yang sudah tercampur ditimbun dan ditutup, dibiarkan mengalami proses penguraian alami selama beberapa minggu dan dilakukan monitor dan terjadwal (seminggu 2 kali dengan cara pengadukan kompos). Proses inilah yang terdokumentasi pada kegiatan di akhir September, di mana pekerja bersama mahasiswa bergotong royong menambahkan bahan organik ke dalam tumpukan kompos.
Setelah melewati masa fermentasi, kompos yang dihasilkan mengalami perubahan warna menjadi lebih gelap dengan tekstur menyerupai tanah subur. Hasil ini menandakan bahwa proses penguraian bahan organik telah berjalan dengan baik dan kompos sudah siap digunakan.
Pada tahap panen, pekerja bersama mahasiswa kembali dilibatkan secara aktif. Mereka membuka timbunan, memilah kompos yang sudah matang, hingga memasukkannya ke dalam karung untuk penyimpanan. Dokumentasi kegiatan menunjukkan antusiasme karena melihat hasil kerja sama mereka terwujud menjadi pupuk alami.
Kompos yang dihasilkan tidak hanya sekadar produk akhir, tetapi juga memiliki nilai penting bagi perusahaan. Pupuk ini akan dimanfaatkan untuk penghijauan di area pabrik, perawatan taman, serta mendukung lingkungan kerja yang lebih asri.
"Menurut keterangan salah satu pekerja, kegiatan pengolahan kompos di WIKA Beton sudah berjalan dan mampu menghasilkan panen sebanyak dua kali. Kompos yang dihasilkan kemudian dimanfaatkan untuk mendukung penghijauan di lingkungan perusahaan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia".
Keterlibatan Mahasiswa LKP dalam kegiatan ini menjadi nilai tambah yang sangat penting. Selain mendapatkan pengalaman langsung tentang pengelolaan sampah ramah lingkungan, mereka juga berkontribusi dalam mendukung implementasi program perusahaan. "Dengan adanya mahasiswa magang, program ini terasa lebih hidup. Mereka ikut membantu mulai dari proses pembuatan hingga panen," ujar salah seorang pekerja.
Melalui program ini, PT WIKA Beton berharap dapat terus mendorong kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah secara bijak. Lebih dari sekadar mengurangi timbulan sampah, kegiatan komposting juga mampu menghasilkan manfaat nyata bagi lingkungan.