Mohon tunggu...
Waliyul Khairi
Waliyul Khairi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Virus Keluarga!

23 November 2020   05:58 Diperbarui: 24 November 2020   01:45 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
www.cnnindonesia.com

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Keluarga merupakan lingkungan yang paling utama dalam kehidupan anak-anaknya. Saat pertama kali anak dilahirkan, orang tua adalah orang yang pertama yang ia dengar dan ia lihat. Selain itu, orang tua juga merupakan pendidik pertama bagi anak-anaknya. 

Hal ini tersirat dimana saat orang tua memiliki seorang anak, mereka akan mengajarkan anaknya bagaimana cara berbicara, berjalan, makan dengan benar, etika dalam menghormati orang yang lebih tua darinya, serta kemana anak harus pergi ketika ingin buang air (kecil dan besar).

Perlu diketahui bahwa pendidikan anak berawal dari dalam lingkup keluarga dan ketika mendidik anak kita perlu mengenal dan memperlakukannya dengan baik. Karena keluarga sangat berpengaruh dalam pembentukan emosi, pola pikir, serta karakter anak. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang paling utama bagi anak. Anak yang dibesarkan dilingkungan keluarga yang baik, terdidik, dan harmonis memiliki peluang besar untuk tumbuh dengan karakter yang baik. "Arah yang diberikan pendidikan untuk mengawali hidup seseorang akan menentukan masa depannya" -Plato.

Keluarga menjadi suatu objek penting di dalam rumah bagi setiap anggotanya untuk merasakan penerimaan dan penghargaan. Mereka bisa saling bersosialisasi secara positif dalam kehidupan sehari-hari, sebagai wujud dan penyaluran potensi kemanusiaan. Hal penting lainnya dari sebuah keluarga adalah memberikan fungsi emosional bagi semua anggota keluarganya. Di dalam rumah, semua anggota keluarga bisa saling mengekspresikan cinta dan kasih sayang.

Maka dari itu! keluarga memiliki virus yang di tularkan kepada anak-anaknya melalui ajaran norma agama dan etika. Sosok orang tua adalah guru dalam sebuah keluarga untuk mendidik atau menularkan virus kepada anak-anaknya berupa tingkah laku yang benar dan norma agama. Orang tua menjadi contoh utama bagi anak-anaknya dalam meniru perilaku dan sikap, baik buruknya itu merupakan virus yang di tularkan dari orang tuanya.

Begitu besar ujian bagi orang tua dalam sebuah keluarga untuk memberikan perilaku baik kepada anak-anaknya, malahan sangat besar dan rumit! Karena apa? Setiap perilaku orang tua secara otomatis tertular kepada anak-anaknya, apa yang ia lihat dan apa yang ia dengar merupakan virus otomatis yang masuk ke dalam otak si anak. 

Peran penting bagi orang tua adalah memberikan virus yang baik kepada sang anak, agar karakter sang anak bisa tersusun rapi. Ketika anak berumur 3 sekian tahun, perilaku dan tingkah anak semakin terlihat, sesuatu yang sudah pernah ia lihat dan juga yang sudah ia dengarkan secara otomatis langung di lakukan baik maupun buruknya.

Tak hanya itu, salah satu pendekatan pendidikan yang ampuh bagi anak adalah mendidik anak dengan moral, dengan teladan, dan dengan akhlak yang mulia. Apabila orang tua tidak memberikan teladan baik yang berguna bagi anaknya, hal tersebut tidak akan pernah memberikan pengaruh apapun untuk diingat dan diamalkan dengan bangga dan sepenuh hati oleh keturunannya, itulah yang di sebut dengan penularan virus yang baik dan benar kepada anak-anaknya.

Maka, orang tua harus memiliki wibawa dan kasih sayang serta keikhlasan sebagai orang tua kepada anaknya. Patut bagi orang tua harus memiliki sesuatu yang unik dan berbeda dari orang tua lainnya yang memiliki daya tarik kuat yang identik dengan kesukaan si anak, sehingga anak ingin terus mendekat, mencari perhatian, dan terus belajar. Demikian pula, bagi seorang anak yang tidak belajar dan mengamalkan keteladanan yang diajarkan oleh orang tua dan meneruskannya kembali kepada orang lain sehingga hal tersebut tidak akan memberikan virus yang bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

Setiap karakter orang tua di keluarga yang berbeda juga memiliki perbedaan-perbedaan cara mendidik atau menularkan virus yang baik kepada anak-anaknya, sehingga bagi setiap orang tua juga memiliki karakter-karakter unik dalam membina keluarganya. Pandangan dalam perbaikan akhlak sang anak menjadi sesuatu proses yang selalu di perhatikan, orang tua lah yang menjadi pusat perhatian dan juga inti dari pelajaran pertama bagi anak-anaknya. Pusat perhatian dari orang tua bukan hanya dengan sekedar membuat si anak tertawa, tetapi juga memperlihatkan perbuatan ataupun kelakuan keluarga yang baik, proses pembentukan mental sang anak melalui virus yang di berikan oleh orang tuanya.

Dengan demikian, ada satu pepatah mengatakan yang justru tidak asing lagi di telinga kita yaitu "Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya", artinya karakter anak tidak akan jauh berbeda dengan karakter orang tua, karena perkembangan dan pembentukan mental pertama anak adalah lingkungan dalam rumahnya. Hal tersebut bisa terjadi di karenakan faktor genetik orang tua yang di tiru oleh anaknya, tidak ada alasan bagi anak tak dapat meniru apa yang di lihat dan apa yang di dengar olehnya.

Ya wajar lah, orang tua menjadi guru pertama bagi si anak dalam sebuah keluarga! Seperti kata pepatah "Guru di gugu lan di tiru", artinya guru itu orang yang di percaya dan di ikuti. Guru dalam keluarga bukan seperti guru di sekolah yang mengajarkan berbagai macam pelajaran dari buku-buku untuk di pelajari, namum lebih ke arah mengikuti apa yang di lakukan oleh gurunya, itulah orang tua yang di sebuh guru pertama bagi si anak dalam sebuah keluarga. Apa yang di lihat oleh sang anak tersebut merupakan virus yang terendap secara otomatis ke dalam otak si anak, istilah lain energi yang di ambil dari tubuh orang tua itu sendiri.

Maka patut bagi orang tua untuk memberikan virus pembelajaran mental terbaik dalam pandangan positif, jauhkan pembicaraan dan kelakuan negatif di depan anak yang masih dalam perkembangan mental. Karena itu, virus keluarga merupakan virus yang paling cepat tertular kepada anak-anaknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun