Mohon tunggu...
siti waliyah
siti waliyah Mohon Tunggu... mahasiswa

Saya adalah mahasiswa baru di Universitas Lambung Mangkurat.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pemanfaatan Teknologi Penginderaan Jauh Dalam Mengamati Objek Bumi Tanpa Kontak Langsung

10 Oktober 2025   23:46 Diperbarui: 11 Oktober 2025   00:05 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Radar (Radio Detection and Ranging) (Sumber: google))

A. Pendahuluan 

Penginderaan jauh (atau yang biasa disingkat Inderaja) adalah pengukuran atau akuisisi data dari sebuah objek atau fenomena oleh sebuah alat yang tidak secara fisik melakukan kontak dengan objek yang dikaji tersebut atau juga dari jarak jauh, (misalnya dari pesawat bahkan dari satelit). Penginderaan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan untuk perolehan dan analisis informasi tentang ruang sisi bumi. Penginderaan jauh (remote sensing) secara sederhana merupakan teknik untuk mengambil objek di permukaan bumi dari udara dengan bantuan sensor. Menurut Lillesand dan Kiefer (2008), penginderaan jauh adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji. Informasi diperoleh dengan cara deteksi dan pengukuran berbagai perubahan yang terdapat pada lahan dimana objek berada (Purwadhi, 2017).

Tekonologi penginderaan jauh memiliki kemampuan untuk mengamati wilayah yang luas dalam waktu singkat dan berulang, sehingga sangat efektif untuk berbagi keperluan seperti pemetaan, perencanaan tata ruang, pertanian, kehutanan, pemantauan lingkungan, dan mitigasi bencana alam. Melalui analisis citra satelit, informasi spasial dapat diolah menjadi data tematik seperti penggunaan lahan, tutupan vegetasi, suhu permukaa, dan kualitas perairan.

Penginderaan jauh terbagi menjadi dua jenis, yaitu penginderaan jauh pasif dan penginderaan jauh aktif. Penginderaan jauh pasif bergantung pada energi alami, seperti Cahaya matahari, sedangkan penginderaan jauh aktif menggunakan sumber energi buatan. Kedua system ini sama-sama memberikan kontribusi besar dalam pengumpuloan data spasial yang akurat untuk analisis permukaan bumi (jensen, 2015).

B. Definisi dan konsep penginderaan jauh

a. Definisi penginderaan jauh

Menurut Lillesand dan Kiefer (1979), penginderaan jauh Adalah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang objek, daerah, atau gejela dengan cara menganalisis data yang diperoleh melalui alat tanpa kontak langsung terhadap objek, daerah, atau gejala yang dikaji. Definisi ini menjelaskan bahwa penginderaan jauh bukan hanya kegiatan teknis, melainkan juga memerlukan kemampuan analisis dan interprestasi untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat.

Di Indonesia, (Syah, 2010) mendefinisikan penginderaan jauh sebagai teknologi yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi mengenai fenomena dipermukaan bumi melalui perekaman pantulan energi elektromagnetik dari objek oleh sensor yang dipasang pada pesawat udara atau satelit. Sedangkan (Purwadhi S. H., 2017) berpendapat bahwa penginderaan jauh berperan tidak hanya dalam perekaman citra, tetapi juga dalam system analisis data yang menghasilkan informasi spasial untuk kegiatan pemetaan, perencanaan wilayah, serta pengolahan sumber daya alam.

Penginderaan jauh memiliki berbagai jenis sensor, seperti sensor optik, inframerah, dan radar, yang masing-masing memiliki keunggulan dan aplikasi tertentu. Data yang dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis untuk menghasilkan informasi yang berguna bagi berbagai bidang, termasuk pertanian, kehutanan, perencanaan kota, dan mitigasi bencana. Dengan kemampuannya untuk memberikan gambaran yang komprehensif dan akurat tentang kondisi permukaan bumi, penginderaan jauh menjadi alat penting dalam pengambilan keputusan berbasis data dan pengelolaan sumber daya secara berkelanjutan.

b. Konsep penginderaan jauh

Konsep penginderaan jauh berfokus pada proses interaksi energi elektromagnetik dengan objek di permukaan bumi, yang kemudian ditangkap oleh sensor dan diolah menjadi citra atau data digital. Menurut (Lillesand, 2015) ada beberapa komponen utama yang saling berhubungan yaitu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun