Mohon tunggu...
Walentina Waluyanti
Walentina Waluyanti Mohon Tunggu... Penulis - Menulis dan berani mempertanggungjawabkan tulisan adalah kehormatan.

Penulis. Bermukim di Belanda. Website: Walentina Waluyanti ~~~~ Email: walentina.waluyanti@upcmail.nl ~~~ Youtube channel: Kiki's Mom

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Berpetualang dengan Caravan Seberangi Lautan ke Yunani

26 Oktober 2021   11:25 Diperbarui: 27 Oktober 2021   12:31 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Caravan yang diangkut ke kapal di pelabuhan Ancona Italia menuju Yunani

Rencana perjalanan dengan caravan ke Yunani sejak tahun lalu, tertunda akibat corona. Tahun lalu sejumlah negara di Eropa masih tertutup untuk wisatawan, terutama yang ingin ke tempat camping. Akhirnya tahun ini sejumlah tempat camping di Eropa mulai dibuka.

Tempat camping memang esensial bagi pelancong yang ingin berwisata dengan caravan atau jenis mobil rumah (home car) lainnya. Karena meskipun caravan itu punya fasilitas lengkap di dalamnya (dapur mini, kulkas, toilet/mandi, meja makan, tempat tidur), ini tidak berarti caravan boleh menginap sembarangan di pinggir jalan. Juga tidak boleh menginap di rest area di jalan-jalan. 

Jika ada polisi yang berpatroli, maka pemilik caravannya bisa kena denda. Kalau hanya parkir memang boleh, tapi bukan menginap.

Menginap di jalanan bagi caravan atau home car lainnya, tergolong illegal di Eropa. Jika ingin menginap di caravannya, pengendara harus melakukannya di tempat camping. 

Di bawah ini saya berbagi pengalaman melalui video tentang camping dengan caravan di Eropa. Video di bawah ini adalah lanjutan dari video sebelumnya.


Di Eropa, tempat camping bukan sekadar rekreasi di tengah alam. Lebih dari itu, tempat camping adalah juga tempat yang memang diperuntukkan bagi para pengendara caravan atau home car lainnya untuk menginap. 

Selain itu, tempat camping juga menyediakan rumah liburan bagi mereka yang tidak membawa tenda, caravan atau jenis mobil rumah lainnya.

Foto: Tempat camping sebagai tempat menginap bagi caravan dan jenis mobil rumah lainnya
Foto: Tempat camping sebagai tempat menginap bagi caravan dan jenis mobil rumah lainnya
Kalau mau menginap di hotel, seperti yang kadang kami lakukan di sela perjalanan dengan caravan, maka caravan itu cukup ditinggal dan diparkir di tempat camping. 

Mobil untuk menarik caravan itu, kami lepaskan dari pengait yang menghubungkan dengan caravan. Lalu dengan mobil, kami menuju hotel.

Misalnya, saat kami mengunjungi Athena, memang ada tempat camping di sekitar Athena. Tapi tempat campingnya tidak sesuai harapan. Sehingga kami lebih memilih tempat camping yang sedikit jauh dari Athena, karena fasilitasnya lengkap dan bersih. Dan karena tempat camping ini cukup jauh dari Athena, sehingga kami lebih memilih menginap di hotel.

Alternatif lain, jika karena sesuatu hal kami tidak bisa mencapai tempat camping, maka kami mencari hotel yang menyediakan secure parking area. 

Kami bisa tidur nyenyak di kamar hotel, tanpa perlu khawatir caravan itu disambar maling. Kasus pencurian caravan di Eropa cukup sering terjadi. 

Oleh karenanya kalau ingin menginap di hotel sambil membawa caravan, lebih baik memilih hotel dengan sistem keamanan parkir yang terjaga.

Foto: Tempat camping bisa juga dijadikan tempat penyimpanan caravan sepanjang tahun
Foto: Tempat camping bisa juga dijadikan tempat penyimpanan caravan sepanjang tahun
Tentang masalah keamanan ini, tempat camping sendiri adalah tempat aman untuk menyimpan caravan. Oleh karena itu sering terjadi pengendara caravan meninggalkan caravannya di tempat camping. Bahkan tempat camping ini biasa juga dijadikan tempat penyimpanan caravan sepanjang tahun.

Perjalanan dari Belanda, Singgah dan Menginap di Negara-negara Lain

Masih dini hari, jam 04.30 subuh, kami memulai perjalanan dengan caravan dari Belanda. Kami menuju kota Munchen di Jerman. 

Perjalanan dari tempat kediaman kami di Belanda ke kota Munchen, kurang lebih selama 9 jam naik mobil. Jarak Belanda ke kota Munchen lebih dari 800 km.

Setiba di Munchen, kami menginap di tempat camping di sekitar kota Munchen. Pada saat menginap di tempat camping, kami memasang tenda di depan caravan. 

Meskipun di dalam caravan ada dapur mini, tapi kalau tidak terpaksa, kami lebih suka memasak di bawah tenda, di luar caravan

Foto: Dapur mini 
Foto: Dapur mini 

Foto: Memasak di bawah tenda caravan
Foto: Memasak di bawah tenda caravan

Pada saat mendatangi tempat camping di Jerman ini, petugas administrasi menanyakan tanda bukti bahwa kami sudah divaksin. 

Pada masa corona ini, tempat camping memberlakukan protokol kesehatan. Mulai banyak tempat camping yang menyediakan private toilet dan private kamar mandi. Petugas lalu mengantar kami ke tempat di mana kami boleh menempatkan caravan.

Setelah menginap dan cukup melihat-lihat keindahan Munchen, kami meneruskan perjalanan ke Austria. 

Kami singgah dan menginap di Wiesing di daerah Tyrol. Camping di daerah ini sangat bersih, dilengkapi kolam renang, sauna, dengan pemandangan yang sangat indah. Austria memang negara yang dikelilingi pegunungan yang indah. 

Foto: Kolam renang
Foto: Kolam renang

Di sekeliling kami, saat duduk di bawah tenda di caravan, atau berjalan-jalan di sekitar camping ini, mata kami dimanjakan dengan keindahan pegunungan Austria.

Setelah menginap dan mengunjungi tempat menarik di sekitar tempat camping di Austria, kami menuju Italia. Di Italia, kami menginap di camping di kota Verona. 

Di kota Verona ini kami menyempatkan melihat rumah Juliet yang terkenal sebagai latar belakang kisah Romeo dan Juliet karya William Shakespeare.

Foto: Rumah dan patung Juliet di kota Verona Italia
Foto: Rumah dan patung Juliet di kota Verona Italia

Setelah menginap di kota Verona, kami menuju pelabuhan Ancona di Italia. Dari pelabuhan ini kami akan menyeberang ke Yunani. 

Dalam pengurusan administrasi sebelum naik ke kapal, petugas di pelabuhan mengecek surat tanda bukti sudah divaksin.

Kapal yang akan kami tumpangi tampak sudah merapat di pelabuhan Ancona Italia. Kendaraan berat seperti truk-truk sangat besar berjajar antri sebelum diangkut ke kapal.

Foto: Suasana pelabuhan di Ancona Italia
Foto: Suasana pelabuhan di Ancona Italia

Truk-truk besar mendapat giliran pertama untuk naik ke kapal. Proses masuknya truk-truk besar ke kapal dengan dipandu petugas pelabuhan, menjadi atraksi menarik bagi para wisatawan. 

Mereka keluar dari kendaraan masing-masing, berkerumun di depan kapal, menyaksikan bagaimana kendaraan-kendaraan besar itu masuk ke kapal.

Foto: Truk-truk besar diangkut ke kapal
Foto: Truk-truk besar diangkut ke kapal

Akhirnya tiba giliran caravan dan jenis home car lainnya yang diangkut ke kapal. Kami naik ke kendaraan, berkendara bersama caravan masuk ke kapal. 

Suasananya sangat riuh dan ribut. Saya mendengar teriakan petugas pelabuhan yang terus berteriak dengan keras tanpa henti ke semua pengendara, "Go, go, go...!!!".

Ketika semua kendaraan, caravan dan mobil rumah lainnya sudah terparkir di lantai dasar kapal, penumpang dipersilakan menuju ke lantai atas, karena ruang parkir kapal akan segera dikunci.

Menjelang sore, kapal ini mulai bertolak meninggalkan pelabuhan Ancona Italia.  Lama perjalanan dengan kapal laut ini adalah selama sehari semalam. Jadi kami mereservasi kamar tidur, di dalamnya ada toilet dan kamar mandi.

Saya berjalan-jalan berkeliling melihat fasilitas apa saja yang ada di kapal ini. Selain bar, cafe, restoran, juga ada tempat bermain untuk anak, termasuk ruang bermain playstation. Juga ada kolam renang, yang langsung airnya dikosongkan menjelang kapal akan merapat di pelabuhan. Air kolam renang ini diganti dengan air yang baru, begitu kapal akan berangkat lagi ke pelabuhan berikutnya.

Foto: Kapal Italia merapat di pelapuhan Patras Yunani
Foto: Kapal Italia merapat di pelapuhan Patras Yunani

Keesokan harinya, menjelang sore, kapal merapat di pelabuhan Patras di Italia. Kami pun segera ke ruang parkir, dan bersama caravan kami berkendara untuk keluar dari kapal.

Menjelang akan keluar dari pelabuhan, petugas wanita di pintu gerbang menyetop kendaraan kami. Ia menanyakan surat tanda bukti vaksin. Setelah mengecek, kami dipersilakan keluar dari pelabuhan.

Kami segera berkendara menuju tempat camping. Kami mencari tempat camping di kota Patras, tidak begitu jauh dari pelabuhan. Tapi tempat camping di kota Patras, tidak sesuai dengan yang kami harapkan.

Selanjutnya kami meneruskan berkendara, dan menemukan tempat camping di kota Olympia. Di kota ini kami menemukan tempat camping yang nyaman, bersih dengan fasilitas memadai. Ada kolam renang dengan dikitari pemandangan pegunungan

Tempat camping ini tidak jauh dari situs purbakala Olimpiade kuno. Kota Olympia memang terkenal sebagai asal mula lahirnya Olimpiade kuno. Situs purbakala Olimpiade kuno ini setiap hari ramai dikunjungi oleh turis dari seluruh dunia.

Foto: Salah satu sudut di situs purbakala Olimpiade kuno di Olympia Yunani
Foto: Salah satu sudut di situs purbakala Olimpiade kuno di Olympia Yunani

Berdekatan dengan situs purbakala ini, ada museum yang menyimpan benda-benda yang ditemukan oleh para arkeolog di lokasi ditemukannya puing-puing Olimpiade kuno. Benda-benda ini, antara lain patung-patung para dewa Yunani, disimpan  di museum yang berdekatan dengan situs purbakala.

Foto: Patung-patung yang ditemukan di situs pubakala Olimpiade kuno, dsimpan di museum
Foto: Patung-patung yang ditemukan di situs pubakala Olimpiade kuno, dsimpan di museum

Setiba di tempat camping di kota Olympia, saya segera berkeliling melihat-lihat camping ini. Pengunjungnya tidak terlalu banyak sebagaimana umumnya tempat camping. 

Tampaknya corona mempengaruhi jumlah kunjungan wisatawan di Yunani. Padahal sebelum corona, Yunani terkenal selalu ramai oleh kunjungan wisatawan. Karena tidak banyak pengunjung, kami bebas memilih tempat yang nyaman, dengan memarkir caravan kami berhadapan dengan kolam renang.

Foto: Kolam rennag di camping kota Olympia, Yunani
Foto: Kolam rennag di camping kota Olympia, Yunani

Di camping ini juga ada cafe, restoran dan toko kecil yang menjual kebutuhan sehari-hari. Yang paling penting ada toilet dan kamar mandi dengan air hangat, dan terjaga kebersihannya. 

Salah satu tanda dari tempat camping yang baik adalah, sepanjang hari selalu ada petugas yang sibuk membenahi area camping. Bahkan ada tempat camping yang petugas kebersihannya bergantian beberapa kali dalam sehari membersihkan toilet dan kamar mandi.

Di tempat camping ini juga ada dapur yang bisa digunakan pengunjung. Ada kulkas, kompor, oven, microwave. Ada tempat mencuci piring dan tempat mencuci pakaian. 

Di Eropa juga banyak tempat camping yang menyediakan mesin cuci, pengering, tempat setrika. Bahkan ada camping yang juga menyediakan kulkas dan freezer yang lebih besar ukurannya dari kulkas dan freezer di caravan.

Yang jelas, tempat camping di Eropa selalu menyediakan fasilitas yang vital bagi caravan dan jenis mobil rumah lainnya, yang tidak bisa didapatkan di hotel. Yaitu fasilitas mengosongkan septic tank dari toilet caravan. Juga fasilitas mengisi persediaan tangki air di caravan. Bahkan ada camping yang juga menyediakan tempat mencuci kendaraan. Tapi fasilitas mencuci kendaraan ini, tidak semua camping memilikinya.  

Yang menyenangkan dari tempat camping di Eropa, penghuni camping biasanya mudah bersosialisasi dengan sesama penghuni camping. 

Mereka bisa ngobrol akrab dengan "tetangga" yang juga berkendara dengan caravan di kiri kanan. Mereka itu berasal dari berbagai negara. Ada yang dari Jerman, Perancis, Inggris, Denmark dan negara-negara lain di Eropa.

Foto: Camping Yunani
Foto: Camping Yunani

Menginap beberapa hari di tempat camping di kota Olympia di Yunani, barulah awal dari petualangan di Yunani ini. Selanjutnya kami melanjutkan petualangan dengan caravan ke tempat-tempat camping dan tempat-tempat menarik berikutnya di Yunani. ***

(Penulis: Walentina Waluyanti)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun